Wabup Selayar Jenguk Pasien Gizi Buruk di Makassar

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Terkait adanya warga Desa
Karumpa, Kecamatan Pasilambena yang mengalami penyakit gizi buruk, Wakil Bupati
Kepulauan Selayar H. Saiful Arif, S.H., menjenguk pasien Yusri (15) di Ruang
UGD RS Regional Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan, Senin
(16/5/2022).
Wakil Bupati yang tiba di RSUP Wahidin Sudirohusodo menyerahkan
bantuan dari Pemda Kepulauan Selayar, Lazismu, dan Veteran Selayar.
Saiful Arif yang juga adalah Wakil Ketua PD Muhammadiyah dan
Pengurus LVRI berharap bantuan yang diserahkan itu dapat meringankan beban orang
tua dan keluarga pasien.
"Jangan dilihat dari besarannya, tapi setidaknya dapat
meringankan beban keluarga pasien," ucap Saiful Arif.
Wakil Bupati mengatakan, penderita penyakit gizi buruk Yusri
(15) yang beralamat di Dusun One Te'e, Desa Karumpa, membutuhkan perawatan
dalam jangka waktu lama sehingga membutuhkan banyak biaya.
Olehnya itu besar harapan Wabup agar kiranya sebagai sesama
warga Selayar dapat terketuk pintu hati untuk menjadi donatur atau memberikan
bantuan dana seikhlasnya untuk meringankan beban yang ditanggung keluarga.
Yusri yang masih berstatus pelajar ini merupakan anak
keempat dari lima bersuadara dari pasangan Mahmud (62) dan Nur Jannah (52).
Awal mulanya Yusri mengalami sakit gigi dan sakit telinga
setahun yang lalu (2021). Kemudian perlahan-lahan mengalami penurunan berat
badan yang awalnya kisaran 40 Kg, turun menjadi kisaran 30 kiloan. Namun pihak
keluarga mengira bahwa hal itu diakibatkan oleh gejala sakit gigi dan sakit
telinga yang dialaminya, sehingga belum dibawa ke pustu atau puskesmas
terdekat.
Demikian diungkapkan Wakil Bupati Kepulauan Selayar H.
Saiful Arif menirukan keterangan dari pihak keluarga.
Berselang beberapa bulan kemudian, Yusri terjatuh pingsan,
kemudian pihak keluarga memanggil petugas kesehatan (Bidan). Berdasarkan hasil
pemeriksaannya, ternyata menderita penyakit gula saat ditensi dengan kadar gula
569 mg/dl. Karena faktor jarak dan biaya dari kampung ke rumah sakit, sehingga
Yusri sempat mengonsumsi ramuan kampung, dan gulanya sempat turun sampai 350
mg/dl.
Melihat kondisi Yusri yang tidak ada perubahan, maka pihak
keluarga membawa Yusri ke RSUD Kh. Hayyung Selayar pada Maret 2022 lalu.
Setelah melalui pemeriksaan, maka dokter menyarankan untuk segera dirujuk ke
Makassar mengingat penyakit yang dideritanya semakin memburuk. Tetapi lagi-lagi
karena faktor biaya yang tidak mampu maka pengobatannya di Makassar terpaksa
ditangguhkan, dan pihak keluarga membawanya pulang ke kampung dengan harapan
ada perubahan jika diobati secara alami di kampungnya.
Kurang lebih dua bulan di kampung, ternyata tidak perubahan
yang signifikan dan kondisinya makin memburuk, hingga sampai Yusri tidak bisa
jalan dan tidak bisa bicara. Kemudian berdasarkan beberapa saran dan dorongan
keluarga dan masyarakat di kampung dengan mengumpulkan sumbangan-sumbangan
sukarela, maka orang tua Yusri membawanya kembali ke RSUD Kh. Hayyung Selayar.
Setelah dilakukan pemeriksaan, maka pihak Rumah Sakit
Selayar lalu menyarankan untuk langsung dirujuk ke Makassar karena penyakit
yang dideritanya sudah cukup parah. Akhirnya pada Minggu 15 Mei 2022, orangtua
Yusri membawanya ke RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar walaupun dengan
keterbatasan biaya dan saat ini tengah dirawat di ruang IGD.