CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kota Makassar merupakan salah satu kota dengan jejak panjang sejarah perjuangan melawan penjajah. Kota yang merupakan bagian penting dari kerajaan Gowa, menjadi saksi dahsyatnya perjuangan melawan penjajah Belanda.
Salah satu dari sekian banyak saksi bisu perjuangan melawan penjajah yang masih berdiri adalah Benteng fort Rotterdam. Benteng tua yang penuh dengan guratan cerita masa lalu dan masih berdiri di tengah kota Makassar, kokoh menghadap ke laut Makassar.
Di Benteng yang juga biasa disebut Banteng Panyua’ (Benteng Penyu) ini, terdapat Museum La Galigo yang berada di dalam kompleks benteng. Museum dengan lima ribu koleksi itu menyimpan sejarah Makassar, mulai dari kain tenun, miniatur perahu pinisi, alat bercocok tanam tradisional lengkap dengan kalender cocok tanam, alat musik, hingga alat transportasi lawas.
Museum La Galigo diresmikan pada 1 Mei 1970. Namun, sebenarnya cikal bakal museum ini dibuka jauh sebelumnya, yakni pada 1938. Saat itu, pemerintah Hindia Belanda menyebutnya Celebes Museum. Celebes Museum merupakan museum yang pertama berdiri di Sulawesi Selatan.
Berlokasi di jalan Ujungpandang No. 1 Makassar, museum ini berjarak sekitar 600 meter dari pusat Kota Makassar (Lapangan Karebosi). Gedung museum La Galigo terbagi atas dua gedung, yaitu gedung nomor dua dan gedung nomor sepuluh.
Gedung museum La Galigo yang bernomor dua, terletak di sebelah kiri dari arah pintu gerbang benteng. Gedungnya bergaya Eropa, bekas kediaman Laksamana Speelman pada zaman Hindia Belanda.
Sedangkan gedung museum La Galigo yang bernomor sepuluh, terletak di sebelah selatannya. Di Museum La Galigo ini, pengunjung bisa menengok berbagai peninggalan kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di Sulawesi Selatan, yakni Kerajaan Luwu, Bone, Gowam Sawitto, dan Wajo.