CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Secara umum, hunian khususnya
tanah kavling masih tercatat sebagai jenis properti yang paling ingin dimiliki.
Minat konsumen justru lebih tinggi terhadap tanah dan ruko ketimbang hunian
vertikal (apartemen).
Tingginya minat terhadap tanah tak terbatas pada tanah
pribadi, karena tanah industri dan komersial juga mengundang minat yang tinggi.
Rumah dengan harga di bawah Rp 200 Juta juga tetap menjadi primadona, termasuk
rumah subsidi.
Melihat hal tersebut, Pengamat Ekonomi Universitas Bosowa
(Unibos) Makassar Lukman Setiawan mengatakan tanah kavling dianggap memiliki
keuntungan investasi jangka panjang daripada apartemen.
“Meski lokasi apartemen umumnya berada di area super
strategis dan fasilitas lengkap, pilihan memiliki hunian ini belum bisa
menggeser rumah dari prioritas utama,” jelasnya.
Khusus di kota Makassar sendiri, lukman menjelaskan hanya
investor-investor kelas atas yang dapat memiliki tanah di kawasan strategis di
Makassar. Hal tersebut dikarenakan harganya yang sangat melejit.
“Para pengembang untuk tanah di kota Makassar sudah dalam
kategori mahal utamanya dalam Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), sehingga para
pengembang menengah beralih ke wilayah pinggiran kota Makassar,” tambahnya.
Hal ini telah menjelaskan jika tanah kavling
sangat menjanjikan, baik untuk di kota Makassar sendiri yang telah diincar oleh
investor kelas kakap. Namun, hal ini juga terbukti bila tanah kavling khusus di
perkotaan sendiri sudah kurang dan harga yang sangat mahal.