CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Ratusan lapak pedagang kaki lima berdiri di atas trotoar di jalan masuk Gedung Olahraga (GOR) Sudiang, Makassar. Dari pantauan CEBELESMEDIA.ID, Selasa (5/11/2019), ratusan lapak itu beroperasi dua kali, yakni pasar pagi khusus di hari Minggu dan pasar malam setiap hari dimulai pada Pukul 18.00 Wita.
“Jadwal lapak di GOR Sudiang yang telah ditentukan yakni
pasar pagi di hari Minggu dan pasar malam tiap harinya mulai Pukul 18.00 Wita,”
terang salah seorang pedagang, Rahmatia saat ditemui CELEBESMEDIA.ID, Selasa (5/11).
Rahmatia mengaku jika dirinya telah berjualan di kawasan GOR
Sudiang sejak tujuh tahun yang lalu, dan dirinya selalu membayar retribusi.
“Jadi retribusi yang kami bayar itu tiap tahun naik untuk
pasar pagi dari awalnya 150 ribu pe rtahun, naik 200 ribu, 250 ribu, 300 ribu,
hingga 500 ribu rupiah tahun ini. Kami bayar ke pengelolanya pasar pagi, tidak
ada kwitansi dikasiki, hanya kartu anggota. Kalau pasar malam 375 saya bayar di
UPT, kalau itu ada kwitansi na kasiki,” tambahnya.
Ia juga menegaskan jika retribusi sudah dibayarkan ke UPT
GOR Sudiang dari beberapa bulan yang lalu, tepat sejak Nurdin Abdullah menjabat
sebagi Gubernur Sulawesi Selatan.
Rahmatia pasrah jika pemerintah ingin merelokasi kawasan PKL
di GOR Sudoang. Apabila nantinya ada retribusi lagi, ia dengan senang hati membayarnya
asalkan uang tersebut masuk di kas pemerintah.