CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Sejumlah pejabat tinggi pratama
di internal Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar ramai-ramai mendaftar sebagai
bakal calon Sekretaris Kota (Sekkot) di hari terakhir pendaftaran lelang
terbuka, Rabu (12/12/2018) sore. Pendaftaran lelang jabatan ditutup pada Pukul
14.00 Wita.
Ada delapan pejabat tinggi pratama atau eselon dua yang
mengajukan berkas pendaftaran. Para pejabat ini mendaftar ditengah “ancaman”
mutasi besar-besaran yang akan dilakukan Walikota Makassar, Danny Pomanto.
Sebelumnya, mutasi akbar direncanakan akan digelar pada Jumat (14/12/2018)
mendatang.
Ada sejumlah pejabat yang sebelumnya terancam menjadi korban
mutasi namun tetap bersikukuh mendaftar. Salah satunya, Kepala Dinas Sosial Makassar,
Mukhtar Tahir. Utta (sapaan Mukhtar Tahir, red) terancam dimutasi lantaran
dianggap gagal mengatasi persoalan anak jalan yang kian menjamur di Makassar.
“Penanganan Pak Ogah di jalan raya sepenuhnya merupakan
tanggung jawab Dinas Sosial Kota Makassar. Keberadaan Pak Ogah bukannya
berkurang justru makin menjamur,” terang Danny dengan nada tegas, Kamis
(15/11/2018) lalu.
Sementara itu, hingga berita ini dimuat, belum ada
konfirmasi resmi dari Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Mukhtar Tahir.
Lebih lanjut, Danny mengatakan dasar mutasi ini berdasarkan
hasil assesment, Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) serta
laporan masyarakat.
“Cukup banyak. Saya kira, bahkan selama saya memimpin Makassar,
ini yang paling banyak. Saya lagi minta izin di CPI, subuh. Sudah, termasuk
hasil asesment , terus SAKIP selama ini, kemudian keluhan masyarakat,” jelas Danny,
Senin (10/12/2018).
Danny mengaku ada beberapa pejabat yang nantinya
akan bergeser ke jabatan setara, adapula yang turun jabatan, ada yang dipromosi
dan bahkan ada non job atau tanpa jabatan.