CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Sebanyak 2.000 orang akan kehilangan mata pencaharian jika Pasar Butung Makassar yang terletak di Jalan Pasar Butung, Kecamatan Wajo, disegel.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Koperasi Serba Usaha (KSU) Bina Duta, Baharuddin, Jumat (24/11/2022).
Baharuddin menjelaskan 2.000 orang ini terdiri dari 1.600 pedagang ditambahkan 60 pegawai KSU Bina Duta dan sejumlah tukang bentor dan juru parkir yang sehari-hari juga menggantungkan hidupnya di Kawasan Pasar Butung Makassar.
Dia membeberkan, jumlah lods yang ada di Pasar Butung kurang lebih 1.000 lods, cuma yang beroperasi sekitar 700 hingga 800 lods karena ada beberapa yang habis kontraknya.
"Jadi kurang lebih yang 700-800 lods yang beroperasi. Jika 800 pedagang dengan misalnya dua orang karyawan itu jumlannya sudah 1.600 orang yang cari nafkah di Pasar Butung," kata Baharuddin.
Belum lagi, lanjutnya, kalau dihitung tukang bentor dan juru parkir pasti ikut kena imbas jika Pasar Butung ditutup
"Karyawan KSU Bina Duta ada sekitar 60 orang, sehingga total ada sekitar 2.000 orang yang terancam kehilangan mata pencaharian," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, pusat pasar grosir terbesar di Indonesia Timur ini disegel oleh Kejari Makassar dan PD Pasar Makassar Raya, imbas kasus tindak pidana korupsi sewa lods dan jasa produksi Pasar Butung Makassar yang diduga dilakukan oleh Ketua KSU Bina Duta, Andri Yusuf yang dinilai merugikan negara sebesar Rp15 miliar.
Namun belakangan, pihak Kejari Makassar membantah menyegel Pasar Butung secara keseluruhan. Pihaknya mengaku hanya menyegel Kantor Pengelola KSU Bina Duta yang terletak di Lantai 3 Pasar Butung Makassar.
"Jadi kami lakukan penyegelan terhadap kantor KSU Bina Duta, bukan Pasar Butungnya. Itu yang harus dipahami, Pasar Butung tetap beroperasi seperti biasa tidak ada penyegelan terhadap Pasar Butung," ucap Kasi Intel Kejari Makassar, Andi Alamsyah.
Laporan : Darsil Yahya