CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Legislator Sulsel, Selle KS Dalle mempertanyakan kebijakan Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulsel terkait hibah ke rumah ibadah dan lembaga sosial kemasyarakatan yang jumlahnya mencapai miliaran rupiah.
Ia menyebut Biro Kesra Pemprov Sulsel belum memiliki standar yang jelas dalam menetapkan bantuan masjid di desa yang besarnya miliaran rupiah. BAhkan bantuan satu masjid ada yang sebesar Rp3 miliar hingga Rp13 miliar. Hal ini dinilainya tidak masuk akal.
"Ada banyak yang menurut kita sangat tidak proporsional dan tidak memenuhi rasa keadilan.Coba bayangkan kalau distribusi secara baik akan banyak sekali masjid yang bisa kita bantu," ujarnya, Saat usai rapat kerja, gedung DPRD Sulsel, Senin (28/11/2022).
"Kalau standarnya masjid kabupaten misalnya paling tinggi Rp1 miliar, untuk masjid kecamatan misalnya Rp500 juta, masjid desa paling tinggi Rp100 juta. Sehingga (dananya) bisa lebih merata di Sulsel. kita bisa bantu ketimpangan daripada memberikan bantuan kepada satu masjid sampai Rp13 miliar (atau) satu masjid Rp5 miliar. Apa standarnya?" tambahnya.
Sebagai anggota di komisi E DPRD Sulsel, ia meminta biro kesra memproporsionalkan pemberian dana hibah.
"Ada sejumlah masjid di Sulsel yang memiliki bantuan sangat tinggi bahkan belasan miliar. Padahal bukan masjid raya kabupaten, bukan masjid raya kecamatan. Seperti ada di kabupaten Palopo, Bulukumba, Bone, Soppeng yang memiliki anggaran tidak rasional" tandasnya.
Justru menurut Selle KS Dalle, Biro Kesra harusnya memfokuskan anggaran tersebut kepada pemenuhan kebutuhan realisasi program prioritas pemerintah Gubernur Andi Sudirman Sulaiman karena sekarang tahun anggaran terakhir.
"Kita minta rasionalisasi, tapi karena kepala biro kesra sepertinya berat untuk merionalisasi. Sudah kita sahkan secara bersama, dari hasil keputusan di komisi pada akhirnya kita teruskan ke banggar. Nanti banggar mengambil keputusan bersama TAPD Karena kalau anggaran mekanismenya seperti itu," pungkasnya.
Laporan: Ardi Jaho