CELEBESMEDIA.ID, Maros - Bagi anda yang pernah atau sering
berkunjung di Taman Wisata Alam Bantimurung Kabupaten Maros, tentu tidak asing lagi
dengan aneka souvenir kupu-kupu yang banyak dijual oleh pedagang kaki lima di
kawasan tersebut. Mulai dari bingkai hingga gantungan kunci kupu-kupu.
Namun tahukah anda proses pembuatan souvenir tersebut
lumayan rumit loh. Untuk gantungan kunci kupu-kupu misalnya, proses
pembuatannya harus melewati beberapa tahapan, mulai tahap pengambilan kupu-kupu
di tempat penangkaran, proses pemilahan dan pengguntingan kupu-kupu, percetakan
hingga proses penghalusan.
Untuk tahap pertama, terlebih dahulu pengrajin mengumpul kupu-kupu
yang sudah mati di tempat penangkaran. Setelah terkumpul, kemudian proses
pemilahan dan pengguntingan. Kupu-kupu digunting satu persatu pada bagian sayap
dan direkatkan kembali menggunakan lem.
Kemudian kupu-kupu dimasukkan ke dalam alat cetak yang telah
dicampur dengan cairan kimia. Selanjutnya kupu-kupu dibiarkan hingga betul-betul
mengering.
Setelah kering, souvenir gantungan kunci yang telah jadi ini
dipisahkan dari percetakan satu persatu, dan dilakukanlah proses penghalusan
menggunakan mesin penghalus. Jadilah souvenir gantungan kunci yang siap
dipasarkan.
“Dalam seminggu saya bisa memproduksi seribu hingga dua ribu
gantungan kunci. Tergantung jumlah pesanan yang ada. Dalam sebulan saya biasa
memperoleh omzet penjulanan tiga hingga lima juta rupiah,” cetus pengrajin
souvenir kupu-kupu, Ali Muhatar kepada CELEBESMEDIA.ID, Kamis (25/7/2019).
Mengenai penjualan gantungan kunci kupu-kupu, Ali Muhatar menjelaskan
sebanyak 50% dipasarkan secara lokal di Taman Wisata Alam Bantimurung, 25%
dipasarkan di kota Makassar dan kabupaten Gowa, serta 25% lainnya dipasarkan di
berbagai daerah di Indonesia.
Harga gantungan kunci kupu-kupu dijual
bervariasi mulai dari Rp 7 ribu hingga Rp 10 ribu. Sementara untuk bingkai
kupu-kupu dijual paling murah mulai Rp 25 ribu hingga yang paling mahal di
kisaran Rp 1 juta, tergantung pesanan konsumen.