CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Plt Kepala Puskesmas Kassi-Kassi Risma Wahyuni mengungkapkan salah satu faktor perempuan terkena kanker payudara adalah pola makan yang tidak sehat dan sering mengkonsumsi junk food atau cepat saji.
"Mengkonsumi junk food (cepat saji) itu bisa menjadi salah satu faktor pemicu kangker payudara," katanya kepada CELEBESMEDIA.ID, Selasa (20/12/2022).
Jika yang mengonsumsi junk food adalah orang yang memiliki obesitas, kata Risma, disitulah risiko kanker payudara bisa muncul.
Risma mengungkapkan, gejala awal terjadinya kanker payudara itu adanya benjolan di payudara. Sehingga perempuan yang memiliki benjolan tersebut segera ke puskesmas untuk diperiksa lebih lanjut.
"Gejala awalnya itu ada benjolan dan bisa langsung ditangani. Puskesmas akan langsung merujuk ke dokter ahli," tuturnya.
Perempuan yang berusia produktif sebaiknya rutin melakukan deteksi dini. Agar terhindar dari kanker payudara.
"Usianya paling bagus usia produktif sekitaran usai 12 atau sudah duduk di bangku SMP," jelasnya.
Namun, untuk menghindari adanya gejala awal, Risma menyarankan agar anak-anak perempuan mengkonsumsi makanan yang sehat dan hindari makanan cepat saji.
"Mencegah hal itu, disarankan rutin melakukan pemeriksaan dan mengusahakan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi," terangnya.
Sementara untuk tes IVA, menurut penjelasan Risma untuk mendeteksi kanker serviks. Dalam kegiatan tes IVA ini dilakukan jika ada peserta yang bergejala maka langsung di rujuk untuk mendapatkan penanganan.
"Kalau kita mencurigai bahwa itu mengarah ke kanker serviks selanjutnya di rujuk untuk mendapatkan pemeriksaan pap smear," ungkapnya.
Namun, kata Risma, untuk mencegah kanker serviks bisa dengan melakukan vaksin serviks dan Vaksin HPV. Vaksin HPV adalah yang digunakan untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV).
Vaksin ini bisa diberikan kepada anak-anak yang memasuki masa remaja, baik perempuan maupun laki-laki, serta kepada orang dewasa yang belum pernah atau belum lengkap mendapatkan vaksin HPV.
"Vaksin ini untuk anak SD kelas 5 dan 6 jadi suntikan pertama di kelas 5 dan kedua kelas 6. Kalau untuk usia dewasa itu 3 kali vaksin tapi yang gratis itu untuk usia anak SD. Kalau usia dewasa ke dokter obgyn vaksinnya di bayar. Vaksin itu salah satu upaya untuk mencegah kanker serviks," tutupnya.
Laporan : Darsil Yahya