CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Saat ini, Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu) Sulsel tengah melakukan pemeriksaan terhadap 15 camat di Makassar
yang diduga berpolitik praktis. Hal ini didasarkan dengan beredarnya video yang
memperlihatkan 15 camat menyatakan dukungan terhadap salah satu pasangan calon
presiden.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas
Bosowa Makassar, Arif Wicaksono, mengatakan bahwa video ini tidak seharusnya
muncul di saat pemilihan presiden semakin dekat. Apalagi sudah berkali-kali
disampaikan ASN harus netral.
Olehnya, Bawaslu dalam memeriksa ke 15 camat diminta untuk
netral. “ Independensi Bawaslu harus di atas semua kepentingan serta diharapkan
agar tidak terpengaruh oleh tekanan dari pihak manapun,” kata Arief.
Arif menambahkan, jika memang dalam pemeriksaan terbukti ada
pelanggaran, Bawaslu harus bertindak tegas memberikan sanksi terhadap yang
bersangkutan. Sebab, jelas ke-15 camat yang merupakan ASN ini terlibat dalam
politik praktis.
Tak hanya itu, Arif juga meminta agar Walikota Makassar,
Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto sebagai pimpinan tertinggi untuk tidak banyak
berkomentar terhadap masalah ini di mana.
“Seharusnya, (Pak Danny) tidak menebar wacana jika camat
tidak bersalah dan tidak akan diproses. Biarkan Bawaslu meneruskan proses pemeriksaannya,” ucap
Arief.