Agar Bersaing Global, Pelaku IKM Sulsel Didorong Manfaatkan Teknologi Digital - Celebesmedia

Agar Bersaing Global, Pelaku IKM Sulsel Didorong Manfaatkan Teknologi Digital

Apriani - 03 May 2019 17:27 WIB

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Sulsel didorong agar memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan usahanya sehingga mampu berdaya saing global. Langkah strategis ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

Diketahui bahwa sektor IKM mampu menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional. Hal lni dilihat dari kontribusinya yang cukup besar, mulai dari jumlah dan penyerapan tenaga kerjanya.

Karena itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal lndustri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA) menggelar roadshow e-Smart IKM 2019 dnegan tema "IKM Go-Digital" di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Jumat (3/5/2019) pagi.

"lni adalah Iangkah nyata kami untuk mempersiapkan IKM Indonesia menuju revolusi industri 4.0," jelas Dirjen IKMA, Gati Wibawaningsih.

“Kita ingin mendekatkan IKM dengan pasar, itu yang paling penting, karena dengan demikian, para pelaku IKM tahu apa yang akan mereka produksi. Kami dorong pelaku IKM melakukan digitalisasi,” tambah Gati.

Acara yang dikemas dalam konsep pameran, talkshow, dan workshop ini dihadiri 250 pelaku IKM dari berbagai kabupaten/kota di Sulsel. Melalui kegiatan ini, tercipta kolaborasi pelaku IKM dengan platform digital dan lembaga pembiayaan.

“Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam Making Indonesia 4.0 adalah IKM yang tertinggal dalam pemanfaatan teknologi. Nah, melalui program ini, kami harap akan menjadi penghubung bagi IKM untuk belajar bagaimana menggunakan platform digital untuk meningkatkan daya saingnya," ujar Gati.


Pelaku IKM belajar bagaimana membuat produk yang dijual terlihat menarik di tampilan online / foto: Apri

Gati menjelaskan, transformasi digital dari proses jual beli konvensional menjadi Jual beli online semakin marak di Indonesia, baik barang maupun jasa, menjadikan Industri e-commerce memiliki tantangan besar tetapi menjanjikan potensi yang tidak kecil.

"Kami berharap e-commerce akan menjadi gerbang bagi pelaku IKM untuk melakukan transformasi digital dengan menggunakan alat promosi digital, sistem lnformasi digital, pembayaran digital, serta manajemen relasi dengan pelanggan secara digital pula,” tuturnya.

Gati menjelaskan bahwa Sulsel, khususnya Makassar, memiliki makanan yang enak-enak serta kerajinan yang banyak. Hal ini bisa menjadi ladang bisnis yang bisa dijual secara online.

Kemenperin mencatat, hingga akhir tahun 2018, Workshop e-Smart IKM telah diikuti sebanyak 5.945 pelaku usaha dengan total omzet sebesar Rp 2,3 miliar. Berdasarkan sektornya, lndustri makanan dan minuman mendominasi hingga 31, 87 persen dari total transaksi di e-Smart IKM, kemudian disusul sektor industri logam sebesar 29,10 persen, dan industri fesyen sebesar 25,87 persen.

“Hingga tahun 2019, ditargetkan bisa mencapai total 10.000 peserta untuk ikut dalam program ini," ucap Gati.

Sampai saat ini, program e-Smart IKM dilaksanakan di 34 provinsi dengan melibatkan beberapa pihak seperti BI, BNI, Google, iDeA, Kementerian Komunikasi dan lnformatika,, BNPZTKI, dan Kementerian Sosial.

"Program e-Smart IKM juga telah bekerja sama dengan marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek Indonesia," sebut Gati.

Lebih lanjut, program e-Smart IKM akan pula menfasilitasl pelaku usaha agar dapat mengakses pasar yang Iebih luas melalui kerja sama dengan ATT Group selaku Authorized Global Partner Alibaba.com di Indonesia.

“Kerja sama lni meliputi pelatihan pemasaran online bagi IKM dalam melaksanakan operasional di dalam Alibaba.com serta pertukaran data dan lnformasi mengenai perkembangan dan pencapaian IKM yang masuk di dalam program e-Smart IKM,” paparnya.

“IKM sebagai bagian dari UMKM hingga saat ini berjumlah sebanyak 4,4 juta unit usaha atau sekitar 99 persen dari seluruh unit usaha lndustri di Indonesia,” tambah Gati.

Tag