CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pasca tewasnya mahasiswa
Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang diserang sekelompok
orang tak dikenal (OTK) di dalam kampus, aktivitas perkuliahan di UMI tetap
berjalan seperti biasanya, Rabu (13/11/2019).
Hasil pantauan CELEBESMEDIA.ID, tampak mahasiswa, dosen
hingga seluruh civitas akademik di Kampus UMI, jalan Urip Sumoharjo Makassar,
tetap menjalankan proses perkuliahan dan tidak diliburkan meski ada kasus
pengeroyokan.
Rektor UMI, Prof Basri Modding menyebut masih adanya proses
perkuliahan di UMI, lantaran banyaknya agenda maupun kegiatan kuliah yang harus
dijalankan oleh mahasiswa.
“Kemarin itu ada kegiatan Festival Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) jadi tidak semua mahasiswa yang datang ke kampus tapi orang dari luar
kampus juga masuk. Sehingga ketika harus berhati-hati mencari tersangkanya,”
kata Prof Basri ditemui di ruang Rektor lantai 9, Menara UMI.
Meski demikian, pihak kampus sudah berkoordinasi dengan
pihak Kepolisian dengan meminta pengamanan hingga batas waktu minimal selama satu
bulan.
“Ini untuk menjaga situasi di dalam kampus. Selain
pengamanan internal kami juga berkoordinasi dengan aparat kepolisian meminta
sebanyak 15 personel untuk menjaga 3 titik rawan di daerah kampus,” jelasnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswa berinisial AFA (21) bersama 7
orang rekannya sedang menikmati kopi di warung kopi mobil di samping Fakultas
Hukum UMI Makassar, pada Selasa (12/11/2019) sekitar pukul 17.30 Wita.
Namun tiba-tiba, mereka diserang oleh sekelompok OTK
bersenjata parang dan badik. AFA mendapat sabetan senjata tajam, sempat dirawat
di RS Ibnu Sina Makassar, tapi nyawa korban tidak terselamatkan.