CELEBESMEDIA.ID,
Maros - Sejak virus corona menyerang berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia,
masker menjadi barang yang paling dicari saat ini. Semenjak diumumkan 2 WNI positif
terjangkit Corona, minat masyarakat untuk membeli masker melonjak tinggi, tidak
terkecuali masyarakat Maros.
Masker
juga mulai sulit ditemukan di Maros, jika pun ada harganya mahal. Seperti yang
terlihat di salah satu Kimia Farma Cabang Maros, Rabu (4/3/2020).
Masyarakat
antri untuk membeli masker. Minat masyarakat untuk membeli masker tak
terbendung meskipun harganya melambung tinggi.
Kenaikan
harga jual masker di apotik ini terjadi sejak Januari lalu dan makin melonjak
sejak beberapa hari terakhir ini. Namun peminat masker terus meningkat, bahkan
sampai 200 persen.
Terdapat
dua jenis masker yang dijual di apotek, yaitu jenis Skrinner yang biasa dipakai
sehari-hari dan jenis N95 yang memang digunakan sesuai standart anti virus.
Sebelum
virus corona mewabah, masker jenis skrinner ini dijual Rp 7.000an per lembar,
kini harganya naik menjadi Rp 15 ribu per lembar.
Sedangkan
jenis N95 sebelumnya dijual Rp 45 ribu sekarang harganya sudah mencapai Rp 95
ribu per masker.
Agar
bisa merata, penjualan masker di apotek juga dibatasi. Konsumen hanya bisa
membeli masker maksimal tiga lembar.
Masker
sempat kosong selama dua pekan karena tingginya minat masyarakat. Suplai pun terus
ditambah karena tingginya minat beli masyarakat akibat takut tertular Virus Corona.