CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2022, tingkat SMK dan SMA yang dilakukan secara online masih tidak lepas dari berbagai kendala teknis, baik aplikasi maupun pemetaan zonasi.
Salah satunya adalah terjadinya blank spot atau kondisi dimana suatu tempat tidak tersentuh atau tercover sinyal komunikasi.
Hal tersebut diungkap oleh Rahman Pina selaku Ketua Komisi E DPRD Provinsi Sulawesi selatan yang mendapat laporan dari sejumlah kepala sekolah maupun operator PPDB.
Kader Fraksi Golkar itu mengatakan bahwa kendala tersebut merupakan yang terburuk sejak tiga tahun terakhir. Ia menganggap kesalahan tersebut merupakan kesalahan fatal dari penyedia server dan tidak bisa ditolerir.
"Jadi soal blank spot ini adalah murni kesalahan dan saya kira ini tidak bisa ditolerir. Ini kesalahan paling fatal dilakukan oleh penyedia server. Saya dapat laporan dari teman-teman kepala sekolah, kepala SMA, operator. Ini memang sejak 3 tahun terakhir ini yang paling buruk dibanding pada saat tahun lalu yang server dari Telkom. Telkom itu jauh lebih bagus dibanding dengan (server) yang sekarang," jelas Rahman Pina Senin malam (27/6/2022).
Sebagai ketua komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat, Rahman Pina mengaku akan meminta pertanggungjawaban dari pihak yang bertanggung jawab. Atas terjadinya kendala fatal tersebut meskipun telah menghabiskan anggaran hingga Rp2 miliar khusus untuk pembuatan server tersebut yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
"Oleh karena itu, saya kira nanti setelah penerimaan siswa baru kita akan minta pertanggung jawabannya," tegas Rahman Pina.
"Saya kira harus ada pertanggungjawaban dari pihak ketiga dan juga saya kira dari Dinas Pendidikan (Provinsi Sulsel)," kata Rahman Pina lebih lanjut.
(Laporan: Fitri Khaerunnisa)