CELEBESMEDIA. ID, Makassar- Sebanyak 307 pasien disabilitas yang melakukan fisioterapi di Klinik Cerebellum Kota Makassar kini nasibnya terlunta-lunta. Pasalnya pihak BPJS kesehatan tidak memperpanjang kontrak kerjasama Klinik Cerebellum.
Puluhan keluarga maupun pasien mendatangi gedung DPRD Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk mempertanyakan nasib mereka.
Beberapa orangtua menggendong anaknya. Ada juga orangtua yang membawa tongkat berjalan pelan untuk bisa ikut dalam RDP dengan pihak BPJS, Klinik Cerebellum, beserta beberapa perwakilan keluarga dan yayasan pemerhati masalah perempuan di Sulsel.
Sartika, salah satu orangtua pasien disabilitas mengatakan semenjak diputuskannya kerjasama antara BPJS dengan Klinik Cerebellum terpaksa anaknya di bawa ke RS rujukan
"Untuk mengantre ke dokter itu sangat lama karena kami harus menunggu dari dokter rehab itu untuk ketemu, belum lagi waiting list mengingat pasien yang ada di RS Hermina juga membludak," ujarnya dalam Rapat Dengar Komisi E DPRD Sulsel, Selasa (7/2/2023).
Berbeda dengan Klinik di Cerebellum yang dianggap mempunyai fasilitas kesehatan terapi terbanyak, yakni fisioterapis 27 orang, terapi okupasi 10 orang dan terapis wicara 6 orang.
"Alhamdulillah terapi di Cerebellum selama 5 bulan anak saya sudah bisa jalan dan sudah menjalani proses terapi okupasi dan terapi bebicara" Pungkasnya.
Ia juga mengatakan meski di rujuk ke RS lain namun pelayanan dinilai tidak sesuai dengan standar pasien disablitas yang harusnya jadwal terapi dua kali seminggu, namun di RS Hermina hanya satu kali.
" Mewakili 307 pasien disablitas, pihak BPJS untuk membuka hatinya agar anak-anak disabilitas dapat kembali menerima terapi dengan kembalinya kerjasama antara BPJS dan Klinik Cerebellum.
Laporan: Ardi Jaho