CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Memasuki Oktober 2019, musim
penghujan belum turun khususnya di kota Makassar. Balai Besar Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar menginformasi bahwa
sebagian wilayah di Sulawesi Selatan dilanda cuaca panas dan terik hingga akhir
bulan ini.
Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Ikatan Dokter Indonesia
(IDI) Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin menyebut setidaknya ada beberapa
penyakit yang harus diwaspadai masyarakat saat musim kemarau seperti saat ini.
“Diantaranya dehidrasi, stres, iritasi kulit, sakit kepala
dan sistem imun turun. Adapun dehidrasi terjadi karena panas membuat tubuh
kehilangan cairan lebih banyak. Sistem imun pun turun sehingga tubuh menjadi
lemas dan kehilangan konsentrasi,” katanya kepada CELEBESMEDIA.ID, Selasa
(22/10/2019).
Menurut dr Wahyudi, meningkatnya suhu udara juga menyebabkan
risiko paparan debu dan serangan serangga sehingga penyebab penyakit meningkat.
Bahkan, meningkatnya suhu udara dapat memengaruhi metabolisme tubuh seperti
sakit kepala dan stres.
“Oleh karena itu, kita harus memerhatikan kondisi kesehatan
agar tidak sakit saat musim panas seperti sekarang ini,” terang dr Koboi sapaan
akrabnya.
Lanjutnya, cuaca yang terasa lebih panas itu jelas akan membawa
pengaruhnya pada kesehatan manusia. Oleh karena itu, juga penting untuk menjaga
kelembapan kulit agar menghindari iritasi kulit terlebih saat keluar ruangan.
“Saya sarankan masyarakat banyak-banyak minum air putih dan
konsumsi buah seperti semangka , jeruk dan pisang. Untuk menjaga kelembapan
kulit bisa gunakan pelembap atau moisturizer ditambah tabir surya untuk
menangkal sinar ultraviolet,” pungkasnya.