CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Teka-teki hilangnya benda pusaka peninggalan Kerajaan Bone yang disimpan di Museum Lapawawoi, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, akhirnya terjawab.
Benda pusaka yang diduga dicuri itu, ternyata diambil oleh pihak keluarga pemilik ahli waris bernama Andi Baso.
"Mengenai benda-benda koleksi yang ada di museum itu, itu milik pribadi dari bapak saya almarhum Andi Mappasissi Petta Awangpone," ucap Andi Baso kepada CELEBESMEDIA.ID, Selasa (18/1/2022).
Dia menjelaskan, benda pusaka itu diambil kembali setelah pihaknya menerima surat penertiban atau pengosongan rumah dinas Museum Lapawawoi dari Pemda Bone. Museum tersebut harus dikosongkan pada tanggal 10 Januari, paling lambat 24 Januari 2022.
"Jadi saya diperintahkan oleh Pak Sekda untuk segera mengosongkan dan menyerahkan museum kepada pihak Pemda dalam artian museum yah, bukan koleksi benda pusaka yang semua saya miliki artinya museumnya bukan isinya (benda pusaka)," tegasnya.
"Banyak juga tokoh yang tahu, Wakil Bupati Bone (Ambo Dalle), mantan Wakil Bupati Bone Andi Said Pabokori juga tahu, Bupati Bone (Andi Fashar Padjalangi), mantan Bupati Bone Andi Syamsul Alam, tahu juga itu, semua tahu (kepemilikan benda pusaka)," sambungnya.
Andi Baso juga mengaku jika ia tinggal di museum itu bersama keluarganya sejak 1978 atau usianya saat itu masih empat tahun. Kala itu, Pemda Bone meminta almarhum ayahnya, menempati museum tersebut karena mempunyai banyak koleksi benda pusaka.
Dia juga menceritakan, awalnya benda pusaka tersebut sempat terbengkalai karena rumah orangtuanya di jalan Sungai Kapuas, Bone, runtuh ditimpa musibah. Saat itu, Pemda Bone pun meminta orangtuanya untuk tinggal dan menyimpan koleksinya di Museum Lapawawoi.
"Tapi seandainya pihak pemerintah itu sendiri ingin meminta koleksi milik orangtua saya, tidak ada masalah jika itu melalui etika. Lagian itukan bukan milik saya sendiri, saudara-suadara saya juga sebagai ahli waris dari koleksi yang diwariskan oleh orangtua saya," tegasnya.
Namun, ia kecewa terkait informasi dugaan pencurian yang beredar luas di masyarakat. Dimana Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Bone, Andi Ansar Amal, ramai diberitakan menduga benda pusaka tersebut hilang dicuri.
"Mungkin kondisinya syok panik dianggap saya tidak mengkonfirmasi, padahal saya ini kan sudah diperintahkan langsung sama Sekda yang di mana tindakan saya ini sudah diketahui oleh pihak Pemda Bone termasuk Kadis sendiri," beber Andi Baso.
"Tapi ketika sudah ada statement negatif, yang bahkan menyebut nama orangtua saya, ini kan menyinggung perasaan semua keluarga dan ini akibatnya membuat saya susah untuk bernegosiasi dengan pihak keluarga untuk menyerahkan atau mengibahkan benda-benda pusaka itu ke Pemda Bone," cetusnya.
Andi Baso pun berharap masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan. Meski demikian, ia meminta Pemda Bone mengklarifikasi soal informasi dugaan pencurian.
"Jadi kalau mau diredam gerakan dari masyarakat itu, yah pihak pemerintah (Pemda Bone) harus memberikan pernyataan maaf atau klarifikasi atas kekhilafannya," tutupnya.
Laporan: Darsil Yahya