Jokowi Janji 1.000 Mahasiswa Papua Jadi Karyawan BUMN - Celebesmedia

Jokowi Janji 1.000 Mahasiswa Papua Jadi Karyawan BUMN

ARA - 10 September 2019 17:13 WIB


CELEBESMEDIA.ID, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan puluhan tokoh Papua dan Papua Barat di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu fokus utama pembicaraan dalam pertemuan tersebut. 

Jokowi mengatakan, setelah infrastruktur dibenahi, pembangunan SDM betul-betul sangat diperlukan. "Karena muter-muter apapun SDM jadi kunci," kata Jokowi seperti dikutip CELEBESMEDIA.ID dari CNBCIndonesia

Jokowi lantas bercerita saat melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Ia kerap bertemu dengan mahasiswa asal Papua. “Banyak yang bertanya kalau lulus mau ke mana? Ya kembali ke tanah Papua. Terus saya kerja apa? Itu banyak pertanyaan. Ini pekerjaan besar kita," ujar Jokowi. "Tapi saya siang hari ini buka untuk BUMN dan perusahaan besar yang akan saya paksa, kalau prosedur kalau bisa dengan kewenangan saya, saya gunakan. Untuk bisa menerima yang baru lulus mahasiswa dari tanah Papua. Sementara siang hari ini saya sampaikan 1.000 dululah. Nanti akan saya atur lagi penempatan PNS di provinsi lain termasuk di eselon I dan II," ujarnya. 

Rombongan tokoh Papua dan Papua Barat yang dipimpin Ketua DPRD Kota Jayapura Abisai Rollo menyampaikan sejumlah permintaan kepada Jokowi. Salah satunya dalah penempatan pejabat eselon I dan II di kementerian/lembaga. 

Hal itu berkaitan dengan pembangunan SDM di Bumi Cenderawasih. Namun, ada kecemasan lantaran sebagian generasi Papua tertinggal dalam pendidikan. "Banyak yang putus sekolah, menganggur dan terlibat masalah sosial. Selain itu perubahan profil demografi menimbulkan kecemasan akan persaingan berbagai sektor di Papua. Kami paham betul persaingan," ujar Abisai Rollo.

"Namun sisi lain menghilangkan akses bagi pihak yang merintis usaha dan menggantikan kearifan lokal tanah adat yang keluarga kami hormati berabad-abad. Untuk itu hal-hal tersebut kami mohon perhatian agar perubahan demografi tidak menjadi batu sandungan," lanjutnya. 


Tag