CELEBESMEDIA.ID, Mamuju - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan sebagian wilayah Provinsi Sulawesi Barat saat ini sudah memasuki musim kemarau. Masyarakat setempat diingatkan untuk mewaspadai pengaruh dari datangnya musim tersebut dalam kehidupan sehari-hari. "Saat ini merupakan musim peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau. Sebagian wilayah di Sulbar saat ini sudah masuk musim kemarau," kata prakirawan BMKG Majene, Musrawati yang dihubungi dari Mamuju, Kamis (9/5/2019) dirilis CELEBESMEDIA.ID dari Antara.
Ia menyatakan untuk wilayah Sulawesi Barat yang pada dasarian kedua Mei 2019 sudah memasuki musim kemarau, yakni Kabupaten Majene dan sebagian wilayah Kabupaten Polewali Mandar. "Saat ini, wilayah Majene dan sebagian wilayah Polewali Mandar, yakni Tinambung, sudah masuk musim kemarau. Kalau wilayah Polewali Mandar pada umumnya diperkirakan pada dasarian kedua bulan Juni, sedangkan untuk wilayah Mamuju diperkirakan pada awal Agustus 2019," kata dia.
Pihaknya juga mengingatkan masyarakat di wilayah Sulawesi Barat untuk mewaspadai penyakit yang dapat ditimbulkan oleh musim peralihan. "Jadi, sekali lagi kami mengingatkan agar masyarakat mewaspadai penyakit di musim peralihan," kata dia.
Ia mengatakan bahwa suhu udara di wilayah Kabupaten Mamuju saat ini masih tergolong normal, yakni berkisar 32 hingga 33 derajat Celsius. Suhu udara maksimal sebagian besar wilayah di Sulbar, kata dia, yakni 32 derajat Celsius dan minimal 24 hingga 25 derajat Celsius.
Akan tetapi, kata dia, di wilayah Kabupaten Mamasa, suhu minimal hingga 19 derajat Celsius dan maksimal 29 derajat Celsius. "Suhu udara saat ini masih kategori normal, bahkan di Kabupaten Majene jika musim kemarau bisa mencapai 34 derajat Celsius," kata dia.