CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Naiknya harga bawang merah yang mencapai 100 persen di pasar tradisional Terong Makassar. Membuat masyarakat khususnya ibu-ibu mengeluh.
Seperti yang dialami seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) bernama Siti Fatimah Latif (50). Akibat naiknya harga bawang, Siti mengaku harus memutar otak untuk menghidangkan sebuah hidangan. Sebab menurutnya jika kurang bumbu makan rasa akan ikut berbeda.
"Bahan-bahan seperti (bawang merah) inikan termasuk kebutuhan pokok jadi kita masyarakat khususnya ibu rumah tangga merasa terbebani dan pusing karena kita bingung mau mengatur bahan-bahannya apakah cukup atau tidak karena beda rasanya kalau makanan kurang bumbu," ujar Siti kepada CELEBESMEDIA.ID, Kamis (14/7/2022).
Olehnya itu, warga Maccini Tengah itupun merasa terbebani jika harga bawang merah mengalami kenaikan. Apalagi kata dia harga kebutuhan pokok di pasaran sudah tidak bisa dijangkau karena serba naik.
"Seharusnya pemerintah kembali bisa tinjau harga-harga kebutahan pokok supaya masyarakat bisa mejangkau apalagi kita ini ekonomi ke bawah pasti setengah mati kalau naik harganya," keluhnya.
"Apalagi yang penjual makanan pasti pusing karena orang pasti cari rasa. Jadi berdampak sekali," sambungnya.
Siti mengatakan, sebelum harga bawang merah naik 100 persen. Dirinya merasa sudah terbebani apalagi saat ini harganya naik dua kali lipat.
"Harga bawang itu kalau Rp30 ribu per kg sudah tinggi apalagi sekarang sudah Rp60 ribu per kg jadi naiknya 100 persen. Jadi kita ini ibu ramah tangga yang hari-hari di dapur pasti merasa keberatan. Jadi kalau naik begini yang dulunya beli 1 kg sekarang kita cuman beli seperempat," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Harga bawang merah di pasar tradisional Terong Makassar naik 100 persen. Harga bawang yang awalnya Rp30 ribu per kg kini naik menjadi Rp60 ribu per kg.
Asrul, salah satu pedagang di pasar tradisional Terong mengatakan harga bawang merah naik sejak seminggu sebelum hari raya Idul Adha 1334 Hijiriyah hingga saat ini.
Laporan: Darsil Yahya