CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Gempa dengan kekuatan 7,8 skala richter mengguncang Kota Makassar Kamis pagi (28/2/2019) yang melululantahkan sekitar 200 rumah serta gedung tinggi di Kota Makassar.
Puluhan korban yang tertimbun di bawah reruntuhan bangunan membuat relawan Basarnas harus bekerja ekstra untuk melakukan evakuasi korban.
Selain mengerahkan seluruh relawan potensi SAR untuk mengevakuasi korban gempa, Basarnas Makassar juga mengerahkan semua peralatan termasuk kendaraan untuk mempermudah jalannya proses evakuasi terhadap korban yang terjebak di dalam reruntuhan bangunan, dimana Basarnas berhasil mengevakuasi sebanyak 13 korban gempa.
Proses evakuasi korban gempa tersebut bukanlah kejadian yang sebenarnya, melainkan simulasi penyelamatan yang dilakukan oleh Basarnas Makassar dalam rangka peringatan HUT Basarnas ke-47.
Kepala Basarnas Makassar, Mustari mengatakan dalam usianya yang ke-47, Basarnas masih sedikit memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Oleh karena itu, Basarnas Makassar akan melakukan inovasi baru untuk tampil tercepat dalam melakukan misi kemanusiaan di Sulawesi Selatan dan Barat,” ujar Mustari.
Mustari menambahkan bahwa simulasi penyelamatan korban gempa dalam peringatan hut ke-47 Basarnas merupakan bentuk kesiapan Basarnas Makassar dalam melakukan misi kemanusiaan, baik dari segi relawan, maupun peralatan yang disiapkan.
Lebih jauh, Mustari menjelaskan di ulang tahun ke-47, Basarnas
Makassar telah melakukan operasi SAR sebanyak 119 kasus se-Sulawesi Selatan dan
Barat di tahun 2018. Memasuki tahun 2019 hingga bulan Februari, Basarnas telah
melakukan 20 operasi SAR.