CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Bank Sentral Indonesia menilai struktur ULN tetap sehat, didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
ULN Indonesia pada November 2023 tetap terjaga, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 29,3%, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,1% dari total ULN.
Sebagaimana dikutip dari laman Bank Indonesia, Selasa (16/1/2024), ULN Indonesia mencapai 400,9 miliar dollar AS. ULN pemerintah (negara) sebesar 192,6 miliar dollar AS. ULN swasta malah lebih besar, yakni 196,2 miliar dollar AS.
Posisi ULN pemerintah dinilai BI relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8% dari total ULN pemerintah.
ULN swasta juga tetap didominasi oleh pinjaman jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,5% terhadap total ULN swasta.
Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.
Pemanfaatan ULN pemerintah pada November 2023 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah dan perlindungan masyarakat, sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah tantangan ketidakpastian perekonomian global.
Dukungan tersebut mencakup antara lain sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,8% dari total ULN pemerintah), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,6%), jasa pendidikan (16,7%), konstruksi (14,1%), serta jasa keuangan dan asuransi (9,9%).