Warga Sekitar Depo BBM Pertamina Makassar Diliputi Rasa Was-was - Celebesmedia

Warga Sekitar Depo BBM Pertamina Makassar Diliputi Rasa Was-was

Bucek - 08 March 2023 19:46 WIB

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Warga Kelurahan Tamalabba, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar diliputi rasa was-was dengan keberadaan Depo atau Terminal Pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) PT Pertamina.

Rasa was-was itu menjadi pembicaraan warga belakangan ini karena mereka khawatir insiden di Depo Plumpang PT Pertamina Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam, terjadi juga di pemukimannya.

Sama seperti di Plumpang, pemukiman warga di Ujung Tanah itu juga hanya dibatasi jalan dan tembok pagar tinggi. 

"Sebelum ada kejadian di Jakarta kita juga selalu was-was. Apalagi baru-baru ada kejadian itu, pasti kita tambah was-was," ungkap salah satau warga yang enggan disebutkan namanya kepada CELEBESMEDIA.ID, Rabu (8/3).

Data terbaru Minggu (5/3) dari Posko Tanggap Darurat Koramil di Rawasari Selatan, Koja, Jakarta Utara, seperti dikutip ANTARA, ada 19 orang dilaporkan meninggal dunia, yakni 14 dewasa dan 5 anak-anak.

Buntut dari kejadian maut itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengkonfirmasi bahwa depo BBM milik Pertamina di Plumpang akan segera direlokasi, ke area tanah milik PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo di sekitar Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Buntut lain dari peristiwa itu, Menteri Erick mencopot Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi.

Meski diliputi rasa was-was warga Tamalabba mengaku hanya bisa pasrah sembari berharap insiden Depo Plumpang tidak terjadi di tempat tinggalnya.

"Tidak tinggal di tempat seperti ini saja pasti kita was-was, apalagi (tinggal pas di samping Depo PT Pertamina) pasti mi was-was," ujarnya.

Dikutip dari Buku Nama Rupabumi Unsur Buatan yang disusun Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Makassar, jumlah penduduk Kelurahan Tamalabba pada tahun 2019 tercatat 19.910 jiwa yang terdiri atas 9.788 laki-laki dan 10.122 perempuan.

Dia juga menceritakan, sekitar tahun 2005, terjadi insiden kebakaran di dalam Depo atau Terminal Pengisian BBM PT Pertamina. 

Insiden itupun membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah karena khawatir tangki BBM PT Pertamina meledak. 

"Kejadiannya malam hari, saat itu kalau tidak salah ada kepala mobil tangki terbakar di dalam atau ada yang korslet, kita lari semua karena dikhawatirkan nanti meledak," tuturnya.

Warga yang sudah 30 tahun lebih tinggal di samping Depo PT Pertamina itu mengaku saat kejadian adiknya pingsan karena kaget sehingga dievakuasi ke rumah warga lainnya. 

"Kalau itu tangki yang besar meledak mungkin mati maki (kita sudah mati) semua," ungkapnya.

Pantauan di lokasi, jarak rumahnya hanya dibatasi tembok yang tingginya sekitar 5 meter. Selain itu banyak rumah warga serta Posyandu yang berada tepat di samping Depo.

Banyak warga yang duduk-duduk di depan rumahnya, ada juga yang buka usaha warung klontong. Tepat di seberang jalan terdapat Paud dan TK serta Masjid dan Musala.

Sementara, tepat di pintu gerbang Depo atau Terminal Pengisian BBM PT Pertamina beberapa mobil tangki terparkir. Sesekali juga mobil tangki hilir mudik.

Tidak Ada Sosialisasi

Lebih lanjut warga berusia 47 tahun ini menjelaskan selama 30 tahun lebih tinggal di kawasan tersebut belum pernah pihak PT Pertamina melakukan sosialisasi terkait kemungkinan bahaya yang bisa terjadi di wilayah atau pemukimannya.

"Tidak ada (sosialisasi), kalau ada (orang PT Pertamina) paling hanya kasi-kasi sembako," tandasnya.

Dia juga mengungkapkan, pernah mendengar info bahwa Depo BBM PT Pertamina mau dipindahkan ke daerah Pattene, Kabupaten Maros.

"Cuman orang ji cerita kalau mau pindah tapi tidak jadi. Tidak tahu kenapa. Kita pikir kalau pindah pasti aman mi (tidak was-was lagi). Kalau sudah tidak ada Depo, kita sempat bilang, luas mi nanti kalau tidak adami (Depo)," tukasnya.

Warga yang sehari-hari menjual makanan dan kopi ini mengaku jika Depo PT Pertamina dipindahkan ia dan keluarganya tidak was-was lagi.

"Kalau dikasi pindah jelas kita sudah tidak was-was, meskipun nanti ada kebakaran tetap pasti kita was-was tapi tidak terlalu bagaimana (khawatir), sudah lainmi karena mungkin hanya rumah-rumah warga ji yang terbakar beda kalau Depo pasti kita was-was, apalagi kalau bensin disiram tambah besar apinya," tutupnya.

Keberadaan Depo atau Terminal Pengisian BBM PT Pertamina Makassar pada Agustus 2017 lalu, sempat diprotes oleh warga Kecamatan Ujung Tanah.

Dalam aksinya mereka menuntut pihak PT Pertamina untuk angkat kaki dari Kecamatan Ujung Tanah.

Tuntutan tersebut akibat insiden ambruknya tangki LPG Pertamina yang membuat para warga khawatir, sehingga saat itu warga berharap PT Pertamina segera memindahkan pusat pengisian LPG di jalan yang jauh dari pemukikan warga.

Laporan : Darsil Yahya

Tag