CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Balai Besar Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar mengamati kemunculan hilal
dari atas gedung Mal Graha Tata Cemerlang (GTC), Tanjung Bunga, Senin
(3/6/2019).
BMKG Makassar menggunakan dua teleskop canggih untuk
memantau kemunculan bulan. Teleskop tersebut yakni Vixen VC200L+Sphinx SXD dan
Vixen ED-103S+Sphinx SXW.
Ketua tim pemantau hilal BMKG Makassar, Jamroni membeberkan,
keunggulan dua teropong andalan BMKG ini. Menurutnya, kedua teleskop ini
memiliki sensor yang mampu merekam pergerakan objek astronomis secara otomatis.
"Kedua teleskop ini punya keunggulan pelacakan bintang
(star tracking). Jadi, kita tidak perlu repot-repot memantau gerak bulan atau
matahari, karena otomatis mengikuti pergerakan keduanya. Semacam sensor,"
katanya.
Jamroni menambahkan jika cara kerja sensor tersebut, sensor
star tracking ini mempunyai basis data (database) gerak bintang. Saat pengguna
ingin melihat apa yang diinginkan, pihaknya hanya perlu mengarahkan teleskop ke
posisi turn out.
“Nah, dari situlah teleskop akan mengikuti gerak objek yang
dimaksud pengguna. Kita masukin data apa saja yang ingin kita lihat, nanti kita
arahkan pada posisi turn out. Setelah itu, nantinya teleskop akan mengikuti
objek," tambahnya.
Sementara itu, Jamroni menyadari bahwa untuk melihat hilal
tidak dapat dilakukan dengan mata telanjang. Bahkan, meski sudah menggunakan
teleskop berteknologi super, pihaknya masih memerlukan beberapa alat bantu
lainnya, seperti kamera.
"Karena hilal itu sangat tipis, maka kita pakai
teknologi image processing untuk mengaktifkan warna hilal. Untuk menangkap
gambar hilal kami gunakan kamera jenis Cannon DSLR tipe EOS 500D," tuturnya.