CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) membeberkan kunci sukses dalam mengembangkan usaha.
Menurutnya, regenerasi bisnis keluarga, menjadi dasar agar usaha bisa bertahan dan berkembang dari tahun ke tahun.
Hal ini disampaikannya dalam acara bertajuk "Dari Pengusaha ke Pengusaha untuk Masa Depan Indonesia 2023" di Wisma Kalla Makassar, Senin (30/1/2023).
Ia juga menceritakan sudah banyak contoh usaha yang awalnya jaya namun seiring waktu harus runtuh.
Bahkan JK menceritakan jika pengusaha mobil yang pertama di Sulsel sebenarnya bukan Kalla Group. Namun karena regenerasi, Kalla Group masih bertahan hingga generasi ketiga dan empat saat ini. Pada Oktober 2022 Kalla Group sudah menginjak usia 70 tahun.
"Pengusaha mobil di Sulsel pertama bukan Haji Kalla. Namanya Pak Mappakaya. show roonya Jalan Ratulangi, sekarang jadi show room Malla. Kita beli tanahnya," kata JK dalam sesi JK Talks pada acara Pengusaha ke Pengusaha untuk Masa Depan Indonesia 2023.
Ia pun menjelaskan regenerasi bisnis keluarga itu harus terus berjalan, jika ingin bisnis berkembang
"Tapi kenapa tidak maju (bisnis mobil pertama di Sulsel) , 2 anaknya. 1 kerja di Pertamina, 1 pemain bola. Karena dia tdk melanjutkan usaha kelurganya akhirnya usahanya mati. Padahal usaha dealernya terpandang yang pertama di sulsel."
"Begitu pula kontraktor yang pling hebat PT Borobudur juga berhenti karena tidak dilanjutkan."
JK juga mengupas perbedaan pola pikir warga Tionghoa dalam mengelola bisnis dengan cara orang pribumi.
"Kenapa kawan-kawan kita Tionghoa cepat berkembang (usahanya), karena mereka memakai deret ukur, kita deret hitung." ungkapnya.
Lebih rinci JK menjelaskan terkait deret hitung dan deret ukur yang digunakan dalam mengelola bisnis.
"Deret ukur maksudnya kalau anaknya 5 semuanya memajukan toko (usaha). Kemudian masing- masing anaknya misalkan memiliki 5 anak lagi yang semuanya juga mengembangkan toko, jadi cepat kerjanya," jelasnya.
"Sementara deret hitung. Misalnya kalau 1 perusahaan, (pemiliknya memiliki) anak 5. Tetapi hanya satu orang melanjutkan usaha ayahnya. Satu anak mau jadi tentara, 1 pemerintah, 1 anggota DPR, akhirnya tidak berkembang usahanya," lanjutnya.
JK pun mengaku sejak dini ia sudah dilibatkan oleh bapaknya dalam bisnis keluarga.
"Ini pengalaman pribadi saya. Dulu habis sekolah mesti ke kantor bapak saya. Kerjanya sederhana, bantu kasir. Kalau ke bank, kau bawa setor uang ke bank. Itu saja kerja saya," kenang JK.
Kegiatan yang digelar secara luring dan daring ini diikuti para pengusaha se-Indonesia.
Sejumlah pejabat dan pengusaha dijadwalkan hadir diantaranya Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Ketua Hipmi Sulsel Andi Rahmat Manggabarani, Ketua Apindo Sulsel Suhardi. Hadir pula Ketua Kamar Dangang Indonesia (Kadin) Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras.