CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) terus berupaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Kepala Kanwil DJBC Sulbagsel, Nugroho Wahyu Widodo mengatakan percepatan PEN itu sesuai dengan tagline Kementrian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia pada momen peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-76 yakni Kemenkeu 1.
Di mana Kemenkeu 1 ini meliputi seluruh eselon I di Kemenkeu untuk saling menyatu dalam melaksanakan tugas, khususnya dalam rangka mempercepat dan memfasilitasi UMKM agar semakin maju dan sebisa mungkin melakukan ekspor.
"Kalau sudah bisa menembus ekspor itu akan membuat mereka makin sejahtera," kata Nugroho Wahyu Widodo kepada awak media saat peringatan HORI ke-76 dengan tema 'Sigap Hadapi Tantangan Tangguh Kawal Pemulihan' di Lapangan Gedung Keuangan Negara Makassar, Sabtu (29/10/2022).
Oleh karena itu, lanjutnya, kita bersama-sama membina UMKM mulai dari kecil yakni dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Ultra Mikro (UMi) yang dibina oleh Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPB).
"Setelah mereka besar itu kita bimbing mencari pasar ekspor, namun jika itu tidak berhasil nanti akan diambil alih oleh teman di DJKM untuk di lakukan lelang UMKM," ujarnya.
Setelah itu Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melakukan penyuluhan untuk fasilitas apa saja dari instansi perpajakan, sehingga kita harapkan seluruh UMKM itu menjadi sangat efisien.
"Kalau UMKM efisien tentu harganya bisa ditekan dengan baik dan bisa bersaing di pasar internasional, dan Alhamdulillah kemarin investor dari Jepang, dari Turki, Inggris atau United Kingdom (UK) sudah datang ke Makassar untuk melakukan investasi di Makassar, karena di Makassar banyak barang-barang yang di butuhkan di internasional," ucapnya.
"Salah satunya briket dari batok kelapa sangat dibutuhkan di sana sedangkan di sini jadi sampah, itu dibikin jadi barang berharga dan bisa di ekspor ke UK, kemudian ke Uni Emirat Arab, ke Eropa, karena mutu dari briket batok kelapa sangat bagus, residunya sedikit dan panasnya tinggi, nah itu yang dibutuhkan di sana BBQ maupun sebagai pemanas saat musim dingin," sambungnya.
Kemudian, kata Nugroho, produk perikanan, produk dari lontar berupa gula cair, dan ada juga teh, sambel dan lainnya itu semua dibutuhkan di dunia internasional.
"Teman-teman Bea Cukai difasilitasi dan dibimbing betul dan kita yakinkan bahwa ekspor itu mudah," jelasnya.
Sehingga para pelaku UMKM merasa nyaman dalam melakukan ekspor karena DJBC saat ini sangat mendorong dan menssuport untuk UMKM melakukan ekspor.
"Kita carikan betul anda butuhnya apa? Butuh modal kita gandeng teman-teman perbankan. Maka hari ini kita ajak teman-teman perbankan, kita ajak dari asuransi, agar kita jadi kesatuan sehingga semuanya menjadi mudah, itulah kenapa perlunya sinergi antara Kemenkeu dengan seluruh stakeholder untuk menjadikan Sulsel lebih baik dalam pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.
Apalagi Nugroho menyebut, sampai bulan Oktober 2022, pertumbuhan ekonomi di Sulawesi lebih tinggi dari rata-rata nasional. Hal ini yang membuat DJBC semangat untuk terus membina UMKM agar betul-betul bisa tumbuh, bangkit dan bisa menjual produk dalam negeri ke dunia Internasional.
"Kalau di nasional kita sudah 5,7 persen, itu intinya kita sudah lebih tinggi di nasional pertumbuhan ekonominya," tuturnya.
Sementara untuk target ekpornya sendiri, Nugroho menyebut saat ini sudah lebih dari Rp20 juta US Dollar untuk UMKM.
"Artinya sangat luar biasa untuk UMKM bisa mendapatkan pasar luar negeri yang cukup baik dan ternyata kita juga sangat bersyukur karena ternyata saat pandemi (Covid-19) justru barang kita dibutuhkan di sana (dunia Internasional)," bebernya.
Laporan : Darsil Yahya