CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Ratusan calon penumpang KM Dharma Ferry 3 tujuan Batu Licin (Kalimantan Selatan) mulai memadati area loket penukaran tiket di Pelabuhan Soekarno Hatta, Kota Makassar. Jum'at (29/03/2024).
Mereka datang dari berbagai daerah, ada yang dari Papua (Karena transit), Sulawesi Barat, Maros dan Makassar, mereka mulai memasuki area pelabuhan dengan menenteng barang bawaannya sejak siang tadi dan terus bertambah.Beberapa pemudik sengaja memilih pulang kampung lebih awal untuk menghindari puncak arus mudik yang biasanya mulai terjadi sepekan jelang lebaran.
Salah satu penumpang, Anang Agus (51) pemberangkatan dijadwalkan berangkat pada pukul 18.00 WITA hari ini, namun tiba-tiba berubah, akibat kapal yang akan ditumpangi belum tiba di pelabuhan dengan tepat waktu.
"Saya tadi dari Papua kan naik kapal ke sini sekitar 3 hari. Ini saya baru sampai tadi siang sama istri. Kalau untuk kapal yang mau ke Batu Licin dijadwal katanya jam 6 sore. Tapi tadi pas jam 5 tiba-tiba ada informasi kalau di pindahkan jadwalnya ke setengah 8 malam," ujar Anang Agus.
Sebelumnya pada press conference l, Rabu (27/3), Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Aziz, menyampaikan bahwa puncak lonjakan arus mudik penumpang di prediksi pada H-4 jelang momen lebaran idul Fitri 1445 Hijriah. Hal ini kata Abdul Aziz akan terjadi di seluruh pelabuhan kelolaan Pelindo Regional 4.
Diprediksi jumlah penumpang akan membeludak, naik 6% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Maka, tak heran, banyak masyarakat yang mulai mencuri momentum untuk mudik, dengan cara mudik lebih awal. Seperti yang dilakukan oleh salah satu penumpang, Darna (34), dirinya mengaku sengaja untuk mudik lebih awal untuk menghindari lonjakan harga tiket dan juga membludaknya penumpang.
"Sengaja pulang cepat sama suami, supaya harga tiket tidak mahal, ini saja sebenarnya sudah naik, tapi belum terlalu lah, apalagi kalau kita belinya tidak lewat calo. kemudian supaya tidak terlalu ramai lah (Membludak nya penumpang)," ungkap Darna.
Sembari menunggu keberangkatan kapal yang tertunda. Para penumpang ada yang berbaring untuk meluruskan badan, ada yang duduk sambil bercerita dan bermain kartu dengan sesama penumpang lainnya. Ada juga ada yang sibuk melakukan menelpon.
Laporan : Riski