CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat soal penundaan Pemilu 2024 heboh dan kontroversial. Sehingga Komisi Yudisial (KY) diharapkan segera turun tangan mengatasi perkara tersebut.
Menyikapi hal ini, Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan KY punya kewenangan yang memadai untuk menelusuri perkara kontroversial ini.
Namun tentunya KY menunggu laporan untuk dan menelusuri alasan mengapa tiga hakim PN Jakpus bisa mengeluarkan putusan semacam itu.
"Komisi Yudisial menunggu laporan kalau tidak ada laporan yang inkrah langsung (berkekuatan hukum tetap) tapi LSM tadi pagi datang ke Komisi Yudisial untuk melaporkan perilaku hakim," ujarnya saat menjadi narasumber dalam program Obrolan Karebosi Spesial di Celebes TV, Senin (6/3/2023) malam.
Menurutnya, perkara kontroversial ini telah membuat penghuni Istana Negara panik. Sebab kata dia, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD juga mengatakan pemilu 2024 harus ditunda.
"Saya kira istana sudah panik, buru-buru Pak Mahfud mengatakan mesti batalkan.
Tidak ada urusan istana dengan batal membatalakan yang penting istana kasi sinyal dan sinyal istana itu memang untuk menunda pemilu," ucapnya.
Bahkan kata Pria kelahiran Manado, 20 Januari 1959 ini, gerak gerik istana menuda pemilu sekarang ketahuan dengan kasus putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.
"Jadi kenyataanya istana tidak cukup canggih untuk menyembunyikan kejahatannya, terbaca oleh pers, terbaca oleh hukum tata negara, terbaca oleh Yusril Ihza Mahendra, LBH. Jadi permainan-permainan itu menunjukan ada kepanikan di Istana sehingga dia pakai segala macam cara," tandasnya.
Laporan : Darsil Yahya