CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Setelah El Nino, Makassar akan dilanda fenomena La Nina.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina akan terjadi di wilayah di Indonesia termasuk Makassar.
Jika El Nino dapat mengurangi curah hujan, maka beda hal dengan La Nina. La Nina justru dapat meningkatkan curah hujan meski sedang dalam fase musim kemarau.
Fenomena La Nina ini kata Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Rizky Yudha, akan tiba di Kota Makassar pada triwulan ketiga tahun 2024 atau sekitar bulan Juni.
Fenomena ini diprediksi akan terjadi meski sedang musim kemarau.
"Untuk triwulan ketiga sekitar bulan juni keatas ada potensi La Nina tapi dalam kategori yang lemah, jadi untuk juni keatas mungkin ada penambahan curah hujan di wilayah Sulsel termasuk Makassar , tapi kami masih monitoring terus apakah fenomena ini akan terbentuk atau tidak," jelas Rizky Yudha.
Musim kemarau di Makassar, Rizky memprediksi Makassar akan memasuki musim kemarau pada dasarian kedua bulan Mei atau sekitar pertengahan bulan Mei.
Untuk puncak musim kemarau di Makassar, diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus mendatang.
"Makassar dan sekitarnya, kemarau diprediksi terjadi di dasarian kedua bulan mei atau pertengahan mei, itu diprediksi mulai memasuki musim kemarau, puncaknya di bulan agustus, " bebernya.
Lantas bagaimana dampak yang akan diberikan La Nina apabila terjadi di musim kemarau?
Rizky menjelaskan ada beberapa dampaknya, yakni:
1. Banjir dan Longsor
Meningkatnya curah hujan akibat dampak dari La Nina tentu dapat mengakibatkan banjir intensitas hujan yang terbillang cukup tinggi. Sehingga tak menutup kemungkinan banjar akan melanda suatu daerah, pun longsor tak terkecuali akan terjadi saat La Nina melanda.
2. Petani Berpotensi Gagal Panen
Akibat dari La Nina yang dapat menyebabkan banjir, tentu saja akan berdampak pula pada sektor pertanian maupun perkebunan, bagaimana tidak? Banjir yang melanda akan menyebabkan gagal panen pada pertanian dan perkebunan, sehingga omzet pun akan anjlok.
Meski begitu, La Nina juga dapat memberikan dampak positif bagi para petani dan pekebun pasalnya mereka tak perlu khawatir mengenai areal persawahan dengan adanya masalah pengairan pada musim kemarau, karena persediaan air masih tercukupi dengan adanya hujan yang masih turun dengan lebatnya dampak dari La Nina.
3. Dampak pada Nelayan
Selain berdampak pada bencama alam, petani dan perkebunan juga bisa berdampak pada nelayan, dampaknya adalah berkurangnya tangkapan ikan yang dikarenakan kurangnya kandungan klorofil-a yang merupakan makanan ikan di lautan.
Meski ada potensi terjadinya fenomena La Nina di Indonesia termasuk Makassar, namun pihak BMKG mengaku terus melakukan monitoring apakah La Nina ini akan berpotensi besar terjadi atau tidak.
Selain itu, di wilayah Makassar sendiri kata Rizky La Nina yang diprediksi terjadi merupakan jenis La Nina dengan intensitas yang lemah, sehingga curah hujan yang dihasilkan pun tidak terlalu tinggi.
Laporan : Riski