CELEBESMEDIA.ID, Jakarta - Perusahaan konglomerasi asal Hong Kong, CK Hutchison Holdings dikabarkan akan melakukan konsolidasi di bisnis nirkabel dengan menggandeng perusahaan telekomunikasi Axiata Group Bhd di Indonesia, PT XL Axiata Tbk (EXCL). Kabar ini membuat saham EXCL masih diborong asing hingga Jumat ini (13/9/2019).
Dirilis CELEBESMEDIA.ID dari CNBCIndonesia, data Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat pukul 10.16 WIB, saham EXCL dibeli asing Rp 4,19 miliar di pasar reguler, sehingga dalam sepekan terakhir ini saham EXCL diborong hingga Rp 84 miliar di pasar reguler. Ditambah dengan pasar negosiasi dan tunai, saham EXCL dibeli hingga Rp 99,33 miliar dalam sepekan. Kendati demikian saham EXCL masih mencatat net sell (jual bersih) Rp 246 miliar di semua pasar.
Mengemukanya wacana konsolidasi bisnis kedua grup ini, seperti diberitakan Reuters, kemudian memunculkan spekulasi adanya potensi operator Tri yang dikelola PT Hutchison 3 Indonesia akan melakukan merger dengan XL Axiata.
Merespons informasi ini, sayangnya manajemen EXCL enggan memberikan banyak komentar mengenai rumor yang beredar di kalangan pelaku pasar. "Kami tidak bisa memberikan tanggapan mengenai informasi yang spekulatif dan di luar otoritas kami. Bila membutuhkan informasi lebih lanjut, silakan menghubungi Axiata Group sebagai pihak yang terkait," kata Group Head Corporate Communication XL Axiara Tri Wahyuningsih, kepada CNBC Indonesia, Kamis (12/9/2019) kemarin.
Axiata Bhd, yang menjadi induk perusahaan XL yang bermarkas di Malaysia itu juga tidak mengkonfirmasi iya atau membantah kabar tersebut. Manajemen hanya menegaskan "Axiata mampu menciptakan peningkatan nilai dan daya tarik yang signifikan dan terbukti dalam satu tahun terakhir, kami telah menarik banyak pelamar untuk bermitra dengan kami dan berusaha untuk memperoleh aset kami, termasuk Telenor, Mitsui, Sumitomo di antaranya," tulis manajemen Axiata, melansir Reuters.
Mencuatnya kabar ini juga belum diketahui pasti oleh pemerintah. Hal tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat ditanya mengenai konsolidasi antar perusahaan telekomunikasi Indonesia. "Emang ada apa XL [XL Axiata] dengan Tri? Belum ada," kata Rudiantara, Kamis (12/9/2019). Pemerintah, kata Rudiantara menekankan upaya konsolidasi operator telekomunikasi seharusnya bisa jalan secara paralel dengan masalah frekuensi. "Dua-duanya harus paralel, saya sudah sampaikan, kalau masalah frekuensi, saya harus memberikan perlakuan yang fair kepada (operator) yang mau konsolidasi," kata Chief RA, sapaan akrabnya.
Selain itu, pemerintah juga ingin memberikan kepastian kepada operator bahwa dalam 5 tahun frekuensi bisa diambil kembali jika operator membutuhkan. Frekuensi ini dinilai oleh operator masih menjadi kendala dalam konsolidasi perusahaan telekomunikasi.