CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Jalan Nipa-nipa Raya, Manggala, Makassar, tidak bisa dilalui kendaraan akibat banjir pada Rabu (12/2/2025) pagi.
Ketinggian air sampai di atas dada orang dewasa. Warga pun menggunakan jasa penyeberangan perahu untuk melintasi jalan tersebut.
"Ada urusan mendadak. Mau tidak mau bayar ki pa'limbangan (penyeberangan) untuk lewat," ujar salah seorang warga, Rukman.
Lanjut Rukman yang merupakan warga BTN Asabri, Moncongloe, ia ingin menjenguk orang sakit di salah satu rumah sakit di Makassar.
Senada dengan warga lainnya. Rismayanti yang bekerja di Makassar juga tak bisa lewat di jalan tersebut.
Bahkan jalur alternatif via Perumahan Bukit Baruga 2 dan Desa Pamanjengan, Moncongloe yang tembus ke BTP, Tamalanrea juga sudah tak bisa dilalui kendaraan.
"Lebih parah lewat belakang (Pamanjegan dan BTP). Tinggi sekali air. Di Baruga dua juga air sampai dada mi," jelas Risma.
Banjir ini merupakan dampak dari dibukanya pintu pelimpah Bendungan Bili-bili, Gowa, pada Selasa (11/2) kemarin.
Diberitakan sebelumnya, Bendungan Bili-bili melewati batas elevasi normal pada Selasa (11/2) pukul 13.45 Wita. Masyarakat pun diimbau untuk tidak beraktivitas di sekitar hilir Sungai Jeneberang.
Hal tersebut disampaikan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS-PJ) lewat surat pengumuman kondisi bendungan Bili-bili bernomor PA0102-Au/454.
Bendungan Bili-bili saat ini dalam kondisi melewati elevasi normal yakni 99,77 mdpl (meter di atas permukaan laut) atau volume air mencapai 263,619 juta meter kubik.
Batas elevasi normal Bendungan Bili-bili yakni 99,50 mdpl (vol=243,840 juta m³), elevasi waspada 101,70 mdpl (vol=277,182 jutam³), elevasi siaga 102,60 mdpl (vol=290,820 juta m³), dan elevasi awas 103,30 mdpl (vol=296,880 juta m³).
Sesuai standar operasional prosedur dan untuk mempertahankan volume air normal, maka BBWS-PJ mengurangi volume air dengan membuka pintu pelimpah dengan total outflow bendungan sebesar 475,22m³/detik.