CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Palestina sedang dilanda krisis air bersih akibat serangan yang terus dilancarkan Israel ke Gaza.
Hal ini mengancam kelangsungan hidup banyak warga. Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) bahkan telah memperingatkan akan lebih banyak warga Palestina di Jalur Gaza yang mati karena kekurangan air bersih dan penyebaran penyakit.
“Tim kami telah mengirimkan hampir 20.000.000 liter air kepada masyarakat di Gaza,” kata UNRWA dikutip dari X, Senin (5/2).
Meski telah mengirimkan puluhan ribu liter air, namun jumlah air bersih yang didistribusikan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Gaza.
“Air adalah kehidupan dan Gaza kehabisan air. Akses terhadap air bersih dan sanitasi sangat terbatas di tengah pemboman yang tiada henti," ujar UNRWA.
Krisis kemanusiaan di Gaza kian diperburuk dengan semakin sulitnya akses pengiriman bantuan dan rusaknya infrastruktur.
“Tanpa air bersih, lebih banyak orang akan meninggal karena kekurangan (cairan) dan penyakit. Kondisinya tidak manusiawi. Orang-orang berjuang untuk bertahan hidup tanpa barang kebutuhan dasar apa pun,” ujar UNRWA.
Sebagai organisasi kemanusiaan terbesar di Jalur Gaza, UNRWA menyatakan akan mlakukan apa pun untuk melanjutkan pekerjaan yang sangat diperlukan untuk mendukung masyarakat di Gaza.
Tercatat serangan Israel menewaskan sedikitnya 27.365 warga Palestina dan melukai 66.630 orang lainnya, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Data PBB menunjukkan serangan Israel juga menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Infrastruktur di wilayah kantong tersebut 60 persen telah hancur.
Sumber: Anadolu/Antara