CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Posisi utang luar negeri (ULN)
swasta pada November 2023 tercatat sebesar 196,2 miliar dollar AS atau
mengalami kontraksi pertumbuhan 3,2% (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi
pada bulan lalu sebesar 2,3% (yoy).
Kontraksi pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari lembaga
keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan
(nonfinancial corporations) yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 6,1%
(yoy) dan 2,5% (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya
masing-masing sebesar 2,4% (yoy) dan 2,3% (yoy).
Sementara ULN pemerintah (negara) tercatat sebanyak 192,6
miliar dollar AS. Dengan demikian total utang luar negeri (swasta dan
pemerintah) mencapai 400,9 miliar dollar AS.
Dengan asumsi kurs Rp 15.000 per satu dollar AS, total utang
asing Indonesia mencapai Rp 6.000 triliun lebih.
Berdasarkan sektor ekonomi, menurut data terakhir yang
dikutip CELEBEAMEDIA.ID dari laman Bank Indonesia, Selasa (16/1/2024), ULN
swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan.
Berikutnya, sektor jasa keuangan dan asuransi; pengadaan
listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; serta pertambangan dan
penggalian, dengan pangsa mencapai 78,6% dari total ULN swasta.
ULN swasta juga tetap didominasi oleh pinjaman jangka panjang
dengan pangsa mencapai 75,5% terhadap total ULN swasta.