CELEBESMEDIA.Makassar - Anies Baswedan mengungkapkan bahwa ketimpangan yang terjadi di berbagai kota di Indonesia, akan menjadi fokus untuk diselesaikan ketika nantinya terpilih sebagai presiden.
Salah satu bacapres Pemilu 2024 ini, mengungkapkan optimismenya dalam upaya memberikan kesetaraan bagi seluruh daerah dan masyarakat di Indonesia, khususnya untuk Indonesia bagian timur.
Hal ini disampaikan di hadapan 98 walikota dan para pejabat daerah se-Indonesia, pada dialog panel Rakernas Apeksi XVI di Upperhills, Tanjung Bunga, Makassar, Kamis (13/7/2023).
"Jadi soal ketimpangan ini, bisa kita lihat bersama di layar yang saya tampilkan, begitu nyatanya terlihat mana yang maju dan mana yang tertinggal, dan In Syaa Allah kedepan akan kita selesaikan secara bersama-sama, terutama di Indonesia Timur," pungkasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai, masalah ketimpangan di Indonesia Timur ini setiap harinya semakin tampak dan tak kunjung terselesaikan dengan baik, meski sudah berulangkali gonta-ganti pemimpin.
"Ini bukan terjadi 1 atau 2 tahun periode Presiden, tetapi sudah 70 tahun usia pembangunan Indonesia, Oleh karena itu, kedepan kita ingin seperti foto daerah di negara negara lainnya."tegasnya.
"Saya tunjukkan contohnya India, walaupun india itu secara kesejahteraan itu masih banyak tantangan, tapi ada pemerataan pertumbuhan yang cukup terlihat di situ. Nah kita ingin di Indonesia, menjadi kota yang tumbuh secara khususnya di Indonesia timur,"tambahnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayan ke-27 ini juga menegaskan, perlu adanya kolaborasi dan kerjasama dari semua pimpinan daerah untuk menuntaskan masalah ini.
"Dan ini perlu adanya sinergi bersama, dan harapan kami, kedepannya kita dapat bekerjasama, atau kalau bahasa kita gotong royong,"tandasnya.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini juga menegaskan, untuk pentingnya melihat rekam jejak yang ada, untuk menjawab segala masalah yang ada dalam pemilu mendatang.
"Rekam jejak itulah yang menjadi dasar, untuk membuat visi dan misi jadi kredibel. Visi dan misi adalah tentang masa depan. Yang menyatakan tidak bisa membawa bukti, dan yang mendengar juga tidak bisa membantahnya,"ucapnya.
"Visi dan misi menjadi kredibel dengan di topang dengan rekam jejak. Tadi kami telah sampaikan di dalam kesempatan ini rekam jejak dalam bentuk buku. Harapannya para walikota dapat bisa melihat dan melakukan asessment, dan semoga rekam jejak yang telah terjadi di Jakarta, dapat menjadi hikmah,"tutupnya.
Laporan: Moh. Firmansyah Putra