CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Sosiolog Universitas Hasanuddin (Unhas), Rahmat Muhammad menyebut penemuan 7 janin dalam kamar indekos di Makassar merupakan kasus yang luar biasa.
Rahmat mengatakan, kemungkinan ada motif lain yang belum diungkap polisi dalam kasus tersebut. Menurutnya, besar kemungkinan pelaku tidak mengalami gangguan jiwa saat melakukan aksinya.
"Melihat dari rangkaian kegiatan yang ada, dia pergi bahkan calonnya sudah tidak ada komunikasi lagi, agak berat juga itu dijadikan justifikasi. Potensinya besar bahwa dia tidak terganggu kejiwaannya pada saat dia lakukan," katanya, Sabtu (11/6/2022).
Meski demikian, Rahmat meminta untuk tetap menunggu proses hukum yang sementara berjalan. Ia berharap polisi bisa mengusut tuntas kasus tersebut agar tidak terulang di kemudian hari.
"Namun kita tidak bisa berspekulasi di situ, kecuali memang sudah ada kepastian dari hasil tes kejiwaan. Jangan menganggap kasus ini sebagai hal yang biasa, kalau penanganannya keliru bukan tidak mungkin akan ada kasus-kasus yang sama, padahal ini kasus yang luar biasa," tambahnya.
Menurut Rahmat, kasus tersebut masuk patologi sosial atau penyakit masyarakat yang di luar kawajaran dan bertentangan dengan norma kebaikan. Penemuan 7 janin bayi itu merupakan pembunuhan yang direncanakan karena dilakukan secara sadar dan berulang.
"Kasus ini masuk dalam pembunuhan yang direncanakan karna bukan sekali terjadi. Yang namanya berulang-ulang itu berarti dia sadar dia melakukan dan resiko yang mengancam itu dia sudah pikirkan," tutupnya.
Laporan: Wahyu Saputra