CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kalla Group melakukan penanaman 32.000 pohon mangrove di Kepiting Tambak Desa Tekolabbua, Kecamatan Pangkaje’ne, Kabupaten Pangkep, Sabtu (10/9/2022).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian acara HUT ke-32 anak perusahaan Kalla Group yakni Kalla Lines.
Sebelum melakukan penanaman mangrove terlebih dahulu Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lologau bersama jajaran Direksi Kalla yang dihadiri oleh Finance Director Kalla, Imelda Jusuf Kalla, CEO Kalla Development dan Construction, Zumadi SM Anwar, Chief Corporate Secretary dan Legal Officer, Subhan Djaya Mappaturung serta COO Kalla Lines, Muhammad Naim menyerahkan secara simbolis pohon mangrove kepada perwakilan kelompok Tani Kabupaten Pangkep.
Setelah itu Bupati Pangkep bersama jajaran Direksi Kalla Group menggunakan perahu menuju pesisir pantai Desa Tekolabbua untuk secara simbolis melakukan penanaman mangrove.
"Kegiatan penanaman 32 ribu pohon mangrove di Pangkep ini masih rangkain ulang tahun Kalla Lines yang ke-32," ucap Muhammad Naim, Chief Operation Officer Kalla Lines kepada awak media.
Naim menjelaskan ada sekitar 70 ribu pohon yang disiapkan. Hal itu merupakan bagian dari aksi "Kalla Hijau", dan juga rangkaian kegiatan HUT ke-70 Kalla Group yang akan diperingati pada 18 Oktober 2022.
Penanaman 70 ribu pohon terdiri atas dua bagian, yakni Aksi Mangrove Lestari 32 ribu pohon dan Aksi Hutan Lestari 38 ribu pohon.
Naim mengungkapkan dipilihnya Kabupaten Pangkep sebagai lokasi penanamam ini merupakan wujud bahwa penyaluran dana CSR Kalla tidak hanya berpusat di mana lokasi kantor berada. Namun juga harus tersebar di sejumlah wilayah.
"Jadi meskipun kita tidak berkantor di Pangkep CSR itu harus menyebar ke semua daerah dan kebetulan untuk mangrove itu sendiri di sini ada yang pernah dapat kalpataru dan paham betul seluk beluknya sehingga kita yakin bahwa yang kita tanam itu akan tumbuh dan ditangani oleh orang yang tepat yakni Pak Hamzah (orang yang pernah mendapatkan kalpataru di bidang mangrove)," ujar Naim.
"Dia (Hamzah) juga menyiapkan bibit sehingga kami yakin penanaman ini tidak sia-sia karena ditangani oleh orang yang memiliki jiwa dan kecintaannya untuk mangrove," sambungnya.
Disamping untuk mempertahankan kelestarian lingkungan, kata Naim, penanaman 32 ribu mangrove tersebut diharapkan berdampak pada masyarakat khsusus pada sektor ekonomi masyarakat.
"Karena bisa menjadi tempat habitatnya hewan laut seperti ikan, kepiting bakau dan kepiting rajungan yang nilai jualnya tinggi. Sehingga diharapkan kegiatan ini bisa mengangkat taraf ekonomi masyarakat," bebernya.
"Kita mengaharapkan kedaulatan pangan, kedaulatan ekonomi dan kedaulatan lingkungan," tandasnya.
Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lologau juga mengapresiasi perhatian Kalla sehingga menggelar program CSR di wilayah Kabupaten Pangkep.
"Terima kasih kami ucapkan kepada Keluarga besar Kalla atas perhatiannya dalam kelestarian ekosistem mangrove. Tentu bantuan CSR dari Kalla ini akan berdampak secara ekonomi bagi masyarakat sekitar. Tugas kami selanjutnya untuk merawat dan melestarikannya untuk anak cucu kami,” ujarnya
Ia juga mengaku pihaknya bakal segera membuat Peraturan Daerah (Perda) yang akan melindungi mangrove.
"Kami juga akan membuat perda yang mana ke depan bisa kita jaga lingkungan kita ini," pungkasnya.
Kegiatan penanaman Mangroove ini juga diikut oleh puluhan volunteer yang berasal dari 17 Karyawan Kalla dan 14 volunteer eksternal yang berasal dari berbagi komunitas pemerhati lingkungan hidup dan mangroove serta dibantu oleh kelompok tani Nelayan Sejahtera Pangkep.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Yayasan Hadji Kalla dan Kalla Lines bersama Pemerintah Kabupaten Pangkep dan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Sebelumnya, penanaman 1.000 mangrove juga telah digelar Kalla melalui PT Bumi Karsa di Sungai Bogowonto, Yogyakarta, Agustus 2022 lalu.
Laporan : Darsil Yahya