CELEBESMEDIA.ID, Roma – Pemerintah Italia menutup semua sekolah dan universitas terhitung sejak 4 Maret hingga 15 Maret mendatang karena jumlah kematian akibat virus corona baru Covid-19 di negara Mediterania tersebut mencapai 107. Langkah ini merupakan respons paling ketat terhadap Covid-19 di negara mana pun di Eropa, bahkan melebihi keputusan pemerintah Jepang untuk meliburkan sekolah, tetapi tidak untuk tingkat universitas.
Rabu (4/3/2020), Italia melaporkan 28 kematian lagi karena virus corona. Negara berpenduduk 60 juta orang itu sekarang telah mencatat lebih dari 3.000 kasus dan membuntuti China dalam hal total kematian.
Disadur CELEBESMEDIA.ID dari channelnewsasia.com, Kamis (5/3/2020), langkah-langkah lain yang dibahas oleh para menteri utama seperti diberitakan media Italia, termasuk untuk memainkan semua pertandingan sepak bola tanpa penggemar selama sebulan.
Italia telah menanggung beban terbesar di Eropa dari penyakit yang sekarang menyebar ke seluruh dunia, lebih cepat daripada di wilayah Cina tengah tempat pertama kali terdeteksi akhir tahun lalu. Masalah bagi pemerintah Italia adalah bahwa pembatasan yang ada, termasuk karantina 11 kota dengan 50.000 orang di utara telah gagal menghentikan wabah.
Sebagian besar kematian telah terjadi di wilayah Lombardy Milan dan daerah utara yang berdekatan di sekitar kota Bologna dan Venesia. Tetapi 21 dari 22 daerah sekarang memiliki kasus dan infeksi perlahan-lahan mencapai Italia selatan.