CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kantor Direktorat Jendral Bea Cukai (DJBC) Wilayah Sulawesi Bagian Selatan, memperingati Hari Bea Cukai (HBC) Ke-76. Dengan menggelar apel pagi di lapangan bola gedung keuangan negara II Kota Makassar, Selasa (4/10/2022).
Beberapa pejabat dari instansi ikut serta dalam apel khusus ini, diantaranya Kepala BNNP, Kanwil BRI diwakili oleh Departemen Head, Kepala OJK dan Seputi Direktur Pengawasan LJK, Perwakilan BSI Syariah, Perwakilan BPKP Bapak Risparanto, Perwakilan BNI Bapak Bimawan Singgih, Kepala Kanwil Bank Mandiri, Perwakilan BPK Sulsel Bapak I Putu Wisudhantara dan Perwakilan Bank Indonesia Bapak Edwin.
Kegiatan Apel Khusus HBC Ke 76, dipimpin Kepala Kanwil Bea Cukai Wilayah Bagian Selatan Nugroho Wahyu Widodo.
Dalam upacara ini juga dilakukan beberapa pertunjukan, seperti simulasi pelacakan/pendeteksian narkotika oleh Satwa K-9 dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan.
Selain sumulasi, DJBC juga mempersembahkan parade PBB bersenjata yang diperagakan oleh pegawai dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Selatan dan Kantor Pengawasan, serta Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Makassar.
Bukan Hanya itu, demonstrasi bongkar pasang senjata oleh 3 orang pegawai Bea dan Cukai. Dimana senjata yang digunakan merupakan senjata laras panjang jenis SBC-1 dan pistol P3 buatan PT Pindad Indeonsia, yang khusus dibuat untuk menunjang tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Selatan, Nugroho Wahyu Widodo mengungkapkan, Hari Bea Cukai tahun ini, mengusung tema sesuai arahan Menteri Keuangan Sri Mulyani yakni Kolaborasi Untuk Negeri.
"Kolabarasi yang dilakukan yang pertama adalah kolaborasi penerimaan negara, dimana kita mengumpulkan sebanyak mungkin. Mulai dari bea cukai, kepabenan berada di angka pencapain Rp280 milyar dan Perpajakan berada diangka Rp3 Milyar," Ungkapnya saat ditemui CELEBESMEDIA.ID usai melaksanakan Apel khusus.
Pencapaian ini, merupakan sumbangan yang cukup signifikandalam penerimaan negara, dengan bekerjasama beberapa stakeholder yang ada di Direktorat Jenderal Bea Cukai.
Kolaborasi ke-2, yakni peningkatan ekonomi nasional yang harus terus digenjot. Dengan bekerjasama melalui perpajakan, perbendaharaan, dan kekayaan negara, serta paling penting adalah perbankan. Hal tersebut dilakukan untuk para pelaku UMKM di Sulawesi Selatan bisa memacu mengekspor ke luar negeri.
"Jadi, kegiatan ekspor ini sangat berdampak terhadap kesejahteraan ke masyarakat langsung. Dengan menjual hasil produknya ke dunia internasional, dengan harga lebih tinggi. Sehingga mendapatkan keuntungan lebih baik," ucapnya.
Ia menambahkan, dengan mengekspor akan mendapatkan keuntungan berupa devisa. Dimana devisa ini sangat dibutuhkan bagi para pedagang internasional.
"Saat ini, kami bekerjasama dan berkolaborasi dengan stakeholder di Sulawesi Selatan untuk bisa meningkatkan Ekspor khususnya UMKM. Dimana devisa merupakan surplus paling besar dalam sejarah Indonesia," tambahnya.
Sejauh ini, DJBC Wilayah Sulawesi Bagian Selatan, merupakan akses terkahir saat ingin melakukan ekspor ke luar negeri. Bea cukai akan terus terlibat dalam hal pendampingan, mulai dari pembimbingan, pembiayaan, kurasi barang, dan pengurusan dokumen serta pembuatan izin.
"Alhamdulillah, sudah ada lebih dari 50 ekspor terbaru dari para pelaku UMKM di wilayah Sulawesi bagian Selatan. Ekspor kali ini sangat membanggakan, dikarenakan peminat produk UMKM kita cukup tinggi dan sangat digemari di pasar global," tutupnya.
Laporan: Rusmawandi Rara