CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Perekonomian Indonesia memasuki
babakan baru di tahun 2022 ini. Mulai dari percepatan pemulihan ekonomi pasca
melandainya kasus Covid-19 hingga gejolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM).
Di Sulawesi Selatan dampak pandemi Covid-19 menyeret sektor perekonomian
Sulsel. Daya beli masyarakat Sulawesi Selatan semakin terpuruk, dihantam
kenaikan harga kebutuhan hidup atau inflasi.
Pada bulan November 2022, menurut catatan Badan Pusat
Statistik (BPS) Sulsel, tingkat inflasi di Sulsel mencapai 6,0 persen dalam
setahun (year-on-year). Inflasi Sulsel ini melampaui angka nasional year-on-year
pada November sebesar hanya 5,42 persen dibanding angka inflasi November 2021.
Inflasi di Sulsel terjadi karena adanya kenaikan indeks
harga pada 10 kelompok pengeluaran. Kelompok transportasi penyumbang tertinggi,
sebesar 17,42 persen, sebagai dampak dari naiknya harga BBM. Disusul kelompok
makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,70 persen.
Dalam upaya menekan inflasi tahun 2022, Bank Indonesia menyelenggarakan Gerakan
Nasional Pengendalian Inflasi Pangan atau GNPIP Sulsel. Ini sebagai salah satu
strategi pencegahan terjadinya kenaikan harga secara umum, khususnya pada harga
pangan.
Sedangkan untuk menghalau krisis pangan, Menteri Pertanian
Syahrul Yasin Limpo juga akan berupaya meningkatkan kapasitas produksi pangan
khususnya komoditas pengendali inflasi seperti cabai dan bawang merah. Upaya
lainnya dengan mengurangi impor kedelai, jagung, gula dan daging sapi.
Di tengah upaya stabilitas perekonomian selama dua tahun
pandemi Covid-19, PT Pertamina (persero) justru menaikkan Harga Bahan Bakar
Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar per 3 September 2022 lalu.
Dikutip dari laman resmi MyPertamina, harga pertalite kini
dibanderol harga Rp10.000 per liter atau naik Rp2.350 dari harga sebelumnya
Rp7.650 per liter.
Sedangkan harga solar subsidi kini menjadi Rp6.800 per liter
atau naik 1.650 dari harga awal Rp5.150 per liter. Pemerintah juga menaikkan
harga pertamax nonsubsidi dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 atau naik rp2.000 per
liter.
Gejolak harga ini menuai protes warga, termasuk di Makassar.
Namun alasan pemerintah menaikkan harga BBM karena besarnya subsidi BBM yang
harus ditanggung negara dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun. Pengamat
ekonomi, Bastian Lubis menegaskan jika subsidi tetap diberikan ke BBM jenis
pertalite maka bisa saja berdampak pada pembangunan infrastruktur yang tidak
bergerak.
Padahal pembangunan infrastruktur angkutan massal di Sulsel
mulai dirintis di tahun 2022 ini. Proyek infrastruktur angkutan massal pertama
tersebut resmi dioperasikan di tahun 2022. Kepala Balai Pengelola Kereta Api
Sulsel, Amanna Gappa menegaskan pengoperasian kereta api baru berjalan dari
Kabupaten Maros hingga Stasiun Kabupaten Barru dengan panjang lintasan kurang
lebih 71 kilometer.
Akhirnya pada 2 Desember 2022 resmi beroperasi. Menteri Perhubungan
RI, Budi Karya Sumadi menghadiri launching Pengoperasian Prasarana dan Sarana
Perkeretaapian Makassar - Parepare segmen Barru - Pangkep – Maros.
Outlook Pertumbuhan Ekonomi
Sulsel 2023
Optimisme menyambut tahun 2023 diungkapkan Ekonom
Universitas Bosowa Makassar, Lukman Setiawan. Tahun 2023, menurutnya adalah masa
pemulihan setelah sekian tahun perekonomian mengalami gejolak akibat pandemi Covid-19.
Ia memaparkan ekonomi di Sulsel tumbuh sebesar 5,67 persen
pada triwulan ketiga di tahun 2022. Artinya ada angin segar untuk pemulihan
ekonomi Sulsel di tahun 2023 mendatang.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di 2022 ini ditentukan
oleh konsumsi yang cukup tinggi, baik dari sektor pemerintah maupun swasta yang
menyebabkan serapan anggaran yang signifikan. Selain itu, menurut Lukman adanya
penanaman modal dalam bentuk investasi didalammaupun luar negeri mengakibatkan
pertumbuhan ekonomi dari berbagai bidang ikut meningkat.
Sementara untuk ancaman krisis global tahun depa, ia optimis
Sulawesi Selatan bisa terhindar dari ancaman perekonomian yang buruk. Sebab
Sulsel punya pengalaman baik dari krisis yang terjadi di masa lalu. Perekonomian
Sulsel memiliki peluang tumbuh dari sektor pertanian, perikanan dan peternakan.