CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Gempa magnitudo 7,8 mengguncang Turki
tercatat sebagai salah satu gempa terbesar yang pernah tercatat di sepanjang
sejarah negara tersebut.
Ribuan orang tewas, belasan ribu luka dan ribuan bangunan
luluh lantak dengan tanah. Melansir Antara, Chris
Elders dari School of Earth and Planetary Sciences pada Universitas Curtin di
Perth, mengungkapkan gempa ini amat dahsyat dan menghancurkan karena
kedalamannya yang hanya 18 km permukaan bumi atau sangat dangkal.
Akibatnya, tidak hanya menciptakan suara yang mengerikan,
gempa ini juga melepaskan energi yang jauh lebih besar ketimbang gempa
berkedalaman di dalam kerak bumi.
Kekuatan besar gempa tersebut memungkinkan retaknya
bendungan yang berada di sekitar pusat gempa. Karenanya seorang pakar gempa
Turki mendesak pemerintah setempat untuk memeriksa retakan pada beberapa
bendungan. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi kemungkinan bendungan-tersebut
jebol sehingga menciptakan banjir bandang.
Gempa magnitudo 7,8, Senin (6/2/2023) kemarin bukanlah yang paling besar dampaknya. Catatan Wikipedia, gempa yang paling besar di Turki terjadi
pada tahun 26 Desember 1939. Saat itu
tercatat korban jiwa mencapai 32.700 orang. Kekuatan gempanya magnitudo 7,8 di
Erzincan Turki.
Gempa magnitudo 7,5 juga pernah mengguncang Turki tepatnya di Ladik pada 26 November 1943. Tercatat saat iru korban tewas mencapai 2.824-5.000 jiwa.
Pernah juga di tanggal 26 November 1976 terjadi gempa magnitudo 7,5 di Muradiye, Turki yang menewaskan sekitar 4.000 orang.
Pada 17 Agustus 1999, gempa berkekuatan lebih besar, yakni
Magnitudo 7,6, juga pernah mengguncang Turki. Saat itu lebih dari 17.127 orang,
termasuk sekitar 1.000 orang di Istanbul tewas.
Berdasarkan letak geografisnya, sebagian wilayah Turki
berada persis di atas Lempeng Anatolia yang memiliki dua patahan besar, yakni
Patahan Anatolia Utara dan Patahan Anatolia Timur. Lempeng ini bersinggungan ke
selatan di Lempeng Arab. Karenanya Turki masuk sebagai salah satu zona gempa
paling aktif di dunia.