CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menjelaskan abu vulkanik yang
keluar dari aktivitas erupsi gunung api bisa sangat berbahaya.
Dalam laman resmi Kementerian
Kesehatan, abu vulkanik bisa menimbulkan gangguan pernafasan serta iritasi
mata.
Bahkan hal ini bisa terjadi
lebih parah jika debu tersebut mengandung beberapa unsur logam diantaranya silica
yang bila terhirup bisa menyebabkan batuk bahkan iritasi pada saluran
pernafasan.
Selain itu didalam labu
vulkanik mengandung S02, sehingga ini sangat berbahaya bagi kulit, mata hingga
saluran pernapasan.
Dalam abu vulkanik juga biasa
terkandung gas CO yang bersifat mengikat oksigen, sangat berbahaya jika dihirup
karena seseorang bisa meninggal sebab kekurangan oksigen.
Selain mengganggu kesehatan abu vulkanik bisa menyebabkan
jalan menjadi licin saat terkena air hujan.
"Abu itu bisa menjadi pelicin kalau terkena air
hujan," ujar Peneliti Bumi Madya PVMBG Agus Budianto yang dikutip dari
ANTARA, Senin (5/12/2022).
Selain abu vulkanik, lahar menjadi
bahaya sekunder dari aktivitas erupsi gunung api yang berupa endapan endapan
material erupsi yang mengisi lembah lembah yang berhulu di pusat erupsi.
Lahar dapat membawa material
vulkanik dalam ukuran dan volume yang besar, sehingga kerusakan yang dapat di
timbulkan di lembah lembah yang terdampak lahar menjadi fatal dan sering
menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.
Warning dari PVMBG terkait bahaya abu vulkanik ini
terkait Gunung Semeru meluncurkan awan panas guguran ke arah tenggara dan
selatan dengan jangkauan mencapai lebih dari 13 kilometer.
Saat ini, PVMBG telah merekomendasikan masyarakat
yang masuk di dalam peta kawasan rawan bencana Gunung Semeru agar tidak
melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di
sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran
lahar hingga sejauh 19 kilometer.