CELEBESMEDIA.ID, Makassar- Tempat pembuangan akhir (TPA)
yang berlokasi di Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar meresahkan warga
sekitar akibat bau dari tumpukan sampah yang menyengat.
Tidak hanya itu, warga juga mengeluhkan kondisi jalan yang
sering kali mengalami macet akibat truk sampah yang menumpuk di jalan, utamanya
di persimpangan Jl. AMD dan Jl. Antang
Raya.
Salah seorang warga yang tinggal di sekitar TPA, Hasnia
menyampaikan keluhan terhadap bau sampah yang sangat menyengat hingga terkadang
mengganggu aktivitasnya sehari-hari.
"Setiap hari mi itu saya cium bau sampah dan pokoknya
bau sekali ki sampai kadang itu terganggu kegiatanku kah biar di dapurki masak
tercium juga jadi memang meresahkan sekali ini sampah yang menumpuk di TPA,"
ungkapnya.
Keluhan bau busuk sampah ini juga dibenarkan Koordinator
lapangan TPA, Muh Baka. Ia pun menjelaskan sudha berupaya meminimalisir bau
menyengat tersebut.
"Biasa sekalimi kami terima keluhan dari warga soal
baunya sampah, soal macet juga, ya pokoknya macam macam mi kami terima
keluhannya, " ucapnya saat diwawancarai oleh tim CELEBESMEDIA.ID, Senin (3/07/2023).
"Paling sering itu kami lakukan penyemprotan cairan
anti bau sama lalat disini, jadwalnya itu biasanya sebulan sekali tapi kadang
juga bisa sampai 2 atau 3 kali sebulan, dan untuk penyemprotan itu biasanya
pake mobil damkar, kadang bisa sampai 10 lebih mobil damkar semprot
disini" pungkasnya.
Baka menyampaikan volume sampah yang masuk di TPA tahun lalu
mencapai 274.912.294 Kg dengan rata-rata per bulan 22.909.358 Kg dan
kemungkinan akan mengalami peningkatan di tahun 2023.
Menurutnya akan sulit merelokasi TPA Antang karena tidak ada
lagi tempat di kota Makassar yang cocok untuk dijadikan TPA kedua.
"Luas TPA disini itu 16,8 hektare, jelas susah kalau
mau direlokasi karena tidak ada mi tempat seluas ini di kota Makassar yang bisa
dijadikan tempat penampungan sampah" tuturnya.
Solusi lainnya dengan menanam sampah ke tanah agar baunya
tidak tercium.
"Kalau dari kami paling cuma bisa timbun sampahnya pake
tanah di bantu sama alat berat, atau paling tidak sampahnya kami kerok baru
pindahkan ke lahan yang lebih luas dibelakang" pungkasnya.
Meski bekerja di TPA
Antang, Baka sebagai warga Makassar berharap agar pemerintah dapat
mensiasati hal-hal seperti ini dengan lebih memperhatikan kondisi dari TPA.