CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Mahasiswa Universitas Sawerigading (Unsa) sempat bersitegang dengan polisi saat berunjuk rasa memperingati Hari Sumpah Pemuda di Jalan Masjid Raya, Kecamatan Bontoala, Makassar, Jumat (28/10/2022) sore.
Ketegangan itu terjadi setelah mahasiswa menolak ban bekas yang akan dibakar diambil polisi. Pasalnya, sudah banyak ban bekas yang dibakar.
Akibatnya, kepulan asap hitam membumbung menghalangi pandangan pengguna jalan yang melintas.
Tak hanya itu, waktu yang sudah memasuki salat magrib menjadi alasan polisi melarang mahasiswa kembali membakar ban bekas.
Dalam aksi ini, Aliansi Mahasiswa Unsa Makassar membawa sejumlah tuntutan, diantaranya; 8 Tahun Jokowi Gagal Memimpin Indonesia, Mengevaluasi Kinerja DPR Selaku Pembuat Kebijakan, Mengecam Tindakan Represif Kepolisian, Menolak RUU HIP, Normalkan Harga BBM, Menolak Keras Oligarki, Mengevaluasi Kinerja BPOM.
Jenderal Lapangan Aksi, Audi Frist Johannes Uber mendesak pemerintah mengevaluasi kinerja BPOM dalam pengawasan obat-obatan dan makan.
"Karena yang kita tahu bersama bahwa banyaknya obat-obatan yang keluar dari BPOM banyak mengakibatkan kerusakan ginjal pada anak-anak. Di sini dapat kita ketahui bahwa kinerja BPOM itu semakin menurun karena obat-obatan yang seperti itu masih dapat diperjual belikan," kata Audi Frist Johannes Uber kepada CELEBESMEDIA.ID di lokasi.
Akibat aksi mahasiswa Unsa ini, arus lalu lintas mengalami kemacetan mulai dari arah perempatan lampu merah Jalan Veteran hingga Jl Masjid Raya, Makassar.
Diberitakan sebelumnya, unjuk rasa peringatan Hari Sumpah Pemuda juga berlangsung di pertigaan Jalan AP Pettarani dan Sultan Alauddin, Makassar.
Laporan: Darsil Yahya