CELEBESMEDIA.ID, Sorowako - Salah satu perusahaan tambang
nikel terbesar di Indonesia, PT Vale mengajak para awak media dari berbagai
daerah untuk melihat proses penambangan di Desa Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi
Selatan, Kamis (28/3/2019).
Didampingi oleh Senior Geologis Ort Qulaty Control PT Vale,
Prawito menjelaskan setiap tahapan dari proses penambangan yang menghasilkan
nikel matte, salah satu jenis nikel yang bentuknya seperti pasir.
Tahap pertama, Prawito menuturkan adalah adalah proses Land
Clearing, yaitu membersihkan lokasi tambang dari tumbuhan. Kedua, Stripping
yaitu mengelupas lapisan tanah penutup.
“Lapisan tanah penutup tersebut dibawa ke penampungan untuk menambah lahan purnatambang. Lapisan penutup yang dibuka mempunyai kedalaman 5 sampai 10 meter bergantung kondisi tanah,” ungkapnya.
Prawito - (foto by Ariani)
Kemudian masuk ke tahap Furnace, yaitu menghilangkan air
yang tersisa, melebur kalsin menjadi nikel matte dan terak besi (slag). Tahap
ini juga bertujuan memisahkan slag serta mengeluarkan matte. Temperatur matte
sekitar 1.300 derajat celcius dan slag sekitar 1.500 derajat celcius.
Lalu selanjutnya adalah Converter. Pada tahap ini kadar
matte ditingkatkan hingga 78%. Setelah itu disemprot dengan air bertekanan
tinggi hingga berbentuk butir-butiran nikel matte disaring dan siap dikemas.
Tahap terakhir yaitu Packaging. Setiap kantong berisi tiga ton nikel matte.
“Produk diangkut ke Pelabuhan Balantang, lalu dibawa kapal
pengangkut ke Jepang,” jelas Prawito.
Meski tahap pengolahan nikel selesai, namun menurut Prawito,
perusahaan tetap bertanggung jawab terhadap lahan purnatambang. Untuk itu lahan
bekas tambang akan kembali dihijaukan.
“Kami punya pembibitan tanaman (nursery) yang
memiliki bibit-bibit dari tanaman endemik di sini. Setelah proses penambangan
selesai, kami lakukan penghijauan kembali,” tutupnya.