CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Dua pekan jelang Idul Adha
penjualan hewan kurban di Makassar mengalami peningkatan. Wabah Penyakit Mulut
dan Kuku (PMK) tidak mempengaruhi harga maupun penjualan hewan kurban di
Makassar.
Daeng Awing, salah satu penjual sapi di Jalan Tun Abdul
Razak Paccinongang menjelaskan meski saat ini marak wabah PMK pada beberapa
daerah di Indonesia, namun penjualan sapi miliknya tidak menurun, justru
sepekan belakangan jualannya meningkat. umumnya pembeli berasal dari daerah
Gowa dan Makassar.
“Jumlah (sapi jualan) yang ada sekarang 250 ekor dari
berbagai jenis, dibandingkan dengan tahun lalu jumlah pembeli sapi saat ini justru
meningkat 20 persen,” jelas Daeng Awing kepada CELEBESMEDIA.ID, Senin
(21/6/2022).
Ia menjelaskan tiap jualannya tentu telah dilengkapi surat
sehat dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sulsel sehingga pembeli
yakin sapi yang dibelinya bebas PMK.
“Adanya isu penyakit mulut dan kuku tidak berpengaruh soal
pemasukan, karena sapi yang dijual dilengkapi surat sehat. Masyarakat tidak
ragu untuk membeli disini karena sudah memiliki surat
Daeng Awing juga
menjabarkan jenis sapi yang dijualnya bermacam-macam diantaranya sapi bali,
sapi brahma, sapi simental dan sapi limosin. Sedangkan untuk harganya juga
bervariasi tergantung berat dan jenisnya. Sapi termahal yang ia jual seharga Rp150
juta, jenis sapinya semintal dengan berat 1 ton. Sapi jualannya ia ambil dari
Kecamatan Tompobulu dan Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa. Ada pula yang
diambil dari Kabupaten Sinjai.
“Harga taksiran 60kg harganya Rp10 juta 500 ribu. Kalau 70 kg
sampai 80 kg harganya Rp12 juta sampai Rp13
juta. Dan yang paling mahal 150 kita, jenis sapi simental beratnya sekitar satu
ton lebih,” tutupnya.
(Laporan: Ardi Jaho)