CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Siswi SMPN 21 Makassar berinisial AI yang videonya viral karena menjadi korban kekerasan, kini mengalami trauma.
Hal itu diungkapkan oleh Paman korban, Andi Patarai saat dikonfirmasi CELEBESMEDIA.ID, Rabu (12/1/2022).
"Ada dampak beban psikologis. Anak ini (korban) enggan ke sekolah dikarenakan kejadian tersebut," kata Andi Patarai.
Tak hanya korban, ia dan keluarganya yang lain, apalagi orangtua AI juga mengalami beban psikologis.
"Kami dari pihak keluarga sangat keberatan dan mengalami beban psikologis, bahwasanya kejadian ini dikatakan hanya sebuah konten," sesalnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Makassar, Muhyiddin mengklarifikasi masalah tersebut telah selesai, dan video yang beredar bukan aksi kekerasan tapi cuman konten lucu.
Orangtua korban sangat menyayangkan pernyataan dari Kadisdik Makassar, karena kekerasan terhadap putrinya hanya dianggap konten lucu.
"Kami selaku orangtua sangat kecewa atas statement Kadisdik Makassar yang menyatakan bahwa ini sebuah konten yang mana korban adalah putri kami yang mengalami kekerasan," tutur Andi Idris, Ayah korban.
Idris mengungkapkan, pihaknya sudah lebih dulu melapor ke polisi, sebelum Muhyiddin mengeluarkan pernyataan konten lucu.
"Ini ada fakta, kami sudah ada tindak lanjut ke (proses) hukum, sudah ada laporan polisi sebelum statement yang disampaikan oleh Kadis Pendidikan," terang Idris.
"Jadi malamnya setelah kami dapat info kekerasan ini kami upayakan laporan hukum ke pihak Polrestabes dan istri saya sudah diambil BAP-nya setelah besoknya baru Kadisdik datang ke sekolah SMPN 21 membuat statement bahwa ini sebuah konten," sambungnya.
Andi Idris sangat keberatan dan kecewa terhadap sikap Kadisdik, karena seakan-akan menutupi kasus kekerasan yang dialami putrinya.
"Kami selaku orangtua korban sangat kecewa apa yang dikatakan Kadisdik Makassar, yang mengatakan ini hanya sebuah konten padahal ini sebuah fakta kekerasan yang dialami oleh putri kami," tutupnya.
Laporan: Darsil Yahya