Rekam Jejak Hamzah Haz: dari Wartawan hingga Wapres RI - Celebesmedia

Rekam Jejak Hamzah Haz: dari Wartawan hingga Wapres RI

Rini - 24 July 2024 19:50 WIB

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Wakil Presiden Indonesia ke-9, Hamzah Haz tutup usia pada Rabu, (24/7/2024). Ia menghembuskan napas terakhirnya di usianya yang ke-84 karena faktor usia.

Semasa hidupnya, Hamzah Haz merupakan tokoh publik. Karir politiknya cemerlang. Ia adalah ketua umum  Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan partai Oslam terbesar di masa orde baru. Namanya pun kian membumi ketika terpilih menjadi Wakil Presiden ke-9 Indonesia mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001-2004. 

Di balik karir politiknya yang gemilang, Hamzah Haz ternyata pernah menjadi seorang guru di tahun 1960.

Hamzah Haz yang sukses membangun karir politiknya juga ternyata merintis karir di dunia jurnalistik sebagai wartawan lepas sebuah koran lokal di Kalimantan hingga akhirnya menjadi wartawan penuh waktu di tahun 1965. Bahkan ia sempat menduduki posisi Pimpinan Umum Harian Berita Pawau di Kalimantan Barat.

Kariernya sebagai wartawan muda mencapai puncak saat dirinya di usia 20-an tahun didapuk sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Pontianak. 

Dituliskan CBNC, saat merintis karirnya sebagai jurnalis, Hamzah Haz sempat pindah ke Yogyakarta mengikuti orang tuanya. Namun saat kembali ke Kalimantan di tahun 1965 ia kembali mengguluti profesinya sebagai wartawan. Secara spesifik Hamzah Haz bertugas sebagai wartawan investigasi saat itu.

Namanya yang sudah dikenal memuluskan jalan Hamzah Haz saat terjun ke dunia politik.

Dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, dia sudah terpilih menjadi anggota DPR dapil Kalimantan Barat pada 1971. Kemudian menjadi ketua fraksi PPP di DPR dan ketua umum PPP di tahun 1998.

Pada masa pemerintahan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Hamzah Haz menduduki jabatan  Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan. Namun hanya 22 hari.

Hamzah Haz lalu dicalonkan sebagai kandidat wakil presiden mendampingi Megawati. Saat itu, selain nama Hamzah Haz. Pesaing terberatnya saat itu adalah Akbar Tandjung dari Partai Golkar.

Hamzah Haz  yang mencalonkan doro sebagai cawapres kala itu meraih 340 suara. Sementara Akbar Tandjung, memperoleh 237 suara. Hamzah Haz pun dilantik sebagai Wakil Presiden ke-9  pada 26 Juli 2001.

Rekam jejak karirnya ia tuangkan dalam sebuah buku otobiografi berjudul Hamzah Haz: dari Ketapang menuju istana yang diterbitkan 2004 yang berjumlah 148 halaman.

Dalam buku itu menuliskan betapa bangganya ia menjadi seorang wartawan yang dapat bersentuhan langsung dengan semua orang, mulai dari mereka yang berada di level pejabat hingga masyarakat awam.

Tag