CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengatakan timnya tidak diperlakukan secara adil oleh operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Hal itu diungkapkan Bernardo Tavares, Kamis (24/4) malam, dalam konferensi pers jelang pertandingan PSM vs Bali United.
"Saya ingin mengutarakan terkait perlakuan yang menurut saya tidak bisa diterima, perlakuan terkait dengan jika mereka mengganti jadwal tim Madura (United) yang berkompetisi di internasional, kenapa kita yang berkompetisi juga di internasional tidak mendapatkan treatment yang sama," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, permintaan perubahan jadwal pertandingan PSM ditolak oleh LIB. Permintaan itu didasari jadwal yang sangat padat di dua ajang berbeda.
Dari jadwal pertandingan pada akhir April hingga awal Mei, PSM harus bermain tiga kali di Liga 1 dan ASEAN Club Championship (ACC) dalam kurun waktu sembilan hari.
Berdasarkan jadwal, PSM menjamu Bali United pada pekan 30 di Stadion BJ Habibie, Parepare, Jumat (25/4/2025) pukul 20.00 Wita.
Lima hari berselang, Pasukan Ramang menjalani laga partai hidup mati melawan Cong An Ha Noi (CAHN) FC di leg kedua semifinal ACC di Stadion Hang Day, Hanoi, Rabu (30/5) pukul 20.30 Wita.
Setelah itu, PSM bergegas balik ke Indonesia. Sebab, tiga berselang akan menantang PSS Sleman pada pekan 31 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (3/5) puku 17.30 Wita.
"Tanggal 1 (Mei) itu kita habiskan waktu di perjalanan sepanjang hari dan ini bagi saya tidak masuk akal. pemain-pemain saya bukan mesin," tegas dia.
"Kalau liga bisa mengganti jadwal untuk tim Madura United kenapa tidak melakukan treatment yang sama kepada PSM Makassar. Dan ini adalah perlakuan mereka kepada kita, lihat siapa yang musim sebelumnya memberikan poin ke persepakbolaan Indonesia?," cetusnya.
Dalam beberapa musim terakhir, PSM berkontribusi besar terhadap kenaikan peringkat Liga Indonesia di Asia. Pasalnya Pasukan Ramang sejak musim 2018/19 hingga 2023/24 mewakili Indonesia di AFC Cup.
Bahkan pada musim 2023/24 PSM menembus semifinal AFC Cup zona ASEAN. Di musim ini, Juku Eja juga berprestasi di ASEAN Club Championship (ACC) dengan menembus babak empat besar.
"Saya kira kita harus mendapatkan dukungan dari Liga (LIB) dan mendapat respek lebih daripada orang yang membuat keputusan-keputusan ini. Siapa pun yang membuat keputusan ini saya rasa tidak layak berada di tempat mereka sekarang," beber pelatih berlisensi UEFA Pro ini.