Tumpukan Utang Luar Negeri Indonesia Mencapai 6.000 Triliun Rupiah - Celebesmedia

Tumpukan Utang Luar Negeri Indonesia Mencapai 6.000 Triliun Rupiah

AS - 16 January 2024 14:59 WIB

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada November 2023 tercatat sebesar 400,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 6.000 triliun.

Utang itu tumbuh 2,0% (dalam.setahunan - yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,7% (yoy).

Separuh utang publik (pemerintah), sebagian lagi pinjaman swasta, sebagaimana laporan berkala Bank Indonesia yang dikutip Selasa (16/1/2024) dari rilis yang dikeluarkan Asisten Gubernur Bank Indonesia, Erwin Haryono.

Perkembangan ULN tersebut terutama disebabkan transaksi ULN sektor publik. Juga dipengaruhi faktor pelemahan mata uang dollar AS terhadap mayoritas mata uang global. Termasuk Rupiah, yang berdampak pada meningkatnya angka statistik ULN Indonesia dalam valuta lainnya dalam satuan dolar AS​.

Posisi ULN pemerintah di bulan November 2023 sebesar 192,6 miliar dollar AS atau tumbuh 6,0% (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya 3,0% (yoy).

Perkembangan ULN tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan internasional, dalam bentuk Sukuk Global, seiring sentimen positif kepercayaan pelaku pasar sejalan dengan mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global.

Pemanfaatan ULN  pada November 2023 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah dan perlindungan masyarakat, sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah tantangan ketidakpastian perekonomian global.

Dukungan tersebut mencakup antara lain sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,8% dari total ULN pemerintah), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,6%), jasa pendidikan (16,7%), konstruksi (14,1%), serta jasa keuangan dan asuransi (9,9%).

Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8% dari total ULN pemerintah.

Tag