CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Temuan brankas narkoba di Universitas Negeri Makassar jadi ajakan serius bagi pihak kampus untuk mewujudkan kampus sehat dan bebas narkoba.
Kriminolog Universitas Bosowa, Ruslan Renggong mengatakan,
upaya penyelundupan narkoba sangat dinamis dan sulit untuk dipantau lebih dini.
Pemantauan dengan peralatan canggih sekalipun, misalnya di bandara dan lapas,
tetap dapat ditembu penyelundup narkoba.
"Kalau kita lihat dan amati pergerakan narkotika itu,
memang itu bisa dilakukan melalui berbagai penjuru. Di dalam lapas pun para
pelaku itu bisa mengendalikan dan mereka kan selalu mencari celah bagaimana
narkotika ini dimanfaatkan," katanya, Selasa (13/6/2023).
Para pengedar akan terus mencari cara bagaimana menjual
narkoba dengan aman. Mereka memanfaatkan jaringan ekonomi dan menyasar
kemana-mana termasuk di lapas dan kampus-kampus.
"Selama ini memang lapas sudah demikian ketatnya, kita
masuk saja itu luar biasa pengawasannya tetapi bisa juga kecolongan. Ini
menjadi satu pelajaran bahwa bandar dan pengedar-pengedar ini akan terus
mencari celah yang bisa mereka manfaatkan," lanjut Ruslan.
Persoalan narkoba semakin hari semakin pelik. Rantai
peredaran narkoba melakukan adaptasi yang hebat dalam transaksi komunikasi dan
keuangan.
"Memang sudah waktunya ada gerakan masif dari semua
pihak terutama kampus-kampus yang ada di Makaasar untuk bagaimana kita
sama-sama memerangi narkoba. Pelakunya ini kan orang-orang dari luar yang
memanfaatkan orang-orang yang bersentuhan dengan kampus apakah itu mahasiswa,
alumni dan sebagainya," terangnya.
Penggunaan, peredaran, dan penyalahgunaan narkoba di
perguruan tinggi yang menyasar mahasiswa sangat tidak dibenarkan. Ruslan
mengajak semua pihak termasuk mahasiswa untuk ikut menjaga bersama kampus dari
peredaran dan penyalahgunaan narkoba yang merusak masa depan.
Laporan : Wahyu Saputra